JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk atau SBMA mampu meningkatkan produksi manufaktur liquid 2 kali lipat untuk memenuhi permintaan pasar. Itu tercapai berkat commercial startup pabrik baru yang kini beroperasi 100 persen dengan kapasitas 50 ton per hari.
Direktur Operasional SBMA Julianto Setyoadji menuturkan, produk unggulan, seperti gas untuk medis, produk special gas, serta layanan jasa seperti leak test, hydrotest, dan vacuum test siap mendukung pertumbuhan perusahaan.
"Kami melihat potensi besar dalam sektor jasa ini untuk memelihara dan meningkatkan layanan ke customer yang ada dengan keahlian tim teknis yang telah dipercaya," kata dia dalam keterangan resmi, Rabu (20/11/2024).
Setelah beroperasi sekitar satu tahun, SBMA telah mencatat penghematan biaya produksi lebih dari 6 persen pada kuartal III-2024.
"Tahun 2024 menjadi tahun pertumbuhan bagi SBMA, yang berawal dari commercial start up untuk plan ASP pada Juni 2023 sebagai era baru bisnis kami yang berkelanjutan. Dengan kapasitas yang lebih tinggi, teknologi yang lebih maju dan efisiensi yang lebih efektif, kami siap memberikan produk berkualitas tinggi kepada pelanggan," imbuh dia.
Baca juga: SBMA Ada Penyegaran Direksi, Bakal Gelar RUPSLB Bulan Depan
Julianto mengungkapkan, peningkatan pendapatan secara signifikan dipengaruhi oleh peningkatan penjualan Acetylene, Oxygen, Carbondioksida, dan produk cair. Dengan adanya pabrik baru biaya produksi lebih efisien dibandingkan periode tahun sebelumnya dan diperkirakan akan lebih terasa pada kuartal IV-2024.
"Pertumbuhan substansial pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya menunjukkan kemampuan kami untuk bangkit kembali dan bergerak maju secara positif dalam hal keuangan," ujar dia.
Tak bisa dimungkiri bahwa perkembangan yang cepat dan adaptif harus terus di lakukan. Oleh karena itu, SBMA terus melakukan inovasi pada sistem terintegrasi sumber daya manusia, teknologi informasi dan distribusi serta transportasi untuk pelacakan real time, optimalisasi rute, dan pemantauan berbasis IoT.
Untuk itu, SBMA melakukan investasi strategis pada alat kerja transportasi dan fasilitas pendukung pabrik kami dengan memastikan pendistribusian produk gas yang aman dan efisien sekaligus mendukung fleksibilitas dalam produksi dan distribusi.
Baca juga: Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar
Sementara itu, terkait prospek perusahaan di masa depan, Wakil Direktur Utama SBMA Welly Sumanteri menyatakan, salah satu faktor utama yang mendukung keberlanjutan pertumbuhan perusahaan adalah peluang besar di sektor pembangunan infrastruktur dan industrialisasi Indonesia.
“Kami melihat bahwa Indonesia tengah mengalami industrialisasi yang signifikan, dan sektor konstruksi, fabrikasi logam, serta manufaktur terus berkembang. Hal ini mendorong peningkatan permintaan terhadap gas industri, yang menjadi peluang besar bagi kami,” urai Welly.