Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun

Kompas.com - 04/05/2025, 15:58 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Stok cadangan beras Pemerintah Republik Indonesia (RI) mencatatkan rekor tertinggi dalam 57 tahun terakhir.

Hingga minggu (4/5/2025), pukul 13.16 Waktu Indonesia Barat (WIB), stok gudang Bulog mencapai angka 3.502.895 ton.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, pencapaian tersebut jadi tonggak penting dalam sejarah ketahanan pangan nasional.

Pencapaian itu sekaligus menjadi bukti keberhasilan kerja keras petani dan efektivitas kebijakan pemerintah yang tepat sasaran.

“Ini pertama kalinya dalam 57 tahun terakhir yang mana stok cadangan beras pemerintah menembus lebih dari 3,5 juta ton dalam periode Januari hingga Mei 2025,” ujar Amran dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu.

Selain mencetak rekor stok cadangan beras pemerintah tertinggi selama periode Januari–Mei, data histori menunjukkan bahwa lonjakan stok pada 2025 juga tercatat sebagai yang tercepat sepanjang sejarah.

Hanya dalam kurun waktu kurang dari lima bulan, stok meningkat tajam dari 1,7 juta ton pada Januari 2025 menjadi 3,5 juta ton per Minggu. Angkanya bertambah 1,8 juta ton tanpa mengandalkan impor.

Baca juga: Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan

Berdasarkan rekaman data stok cadangan beras pemerintah yang dimiliki Bulog sejak 1969, kondisi tersebut merupakan yang tertinggi selama 57 tahun atau sejak Bulog dibentuk oleh Presiden Soeharto.

“Angka ini melampaui rekor sebelumnya pada Juni 1997 yang mencapai 3.029.049 ton. Ini menjadikannya yang tertinggi sepanjang sejarah dalam periode yang sama,” kata Amran.

Sementara itu, penyerapan beras oleh Bulog menunjukkan tren yang sangat positif. Dalam satu bulan terakhir (April 2025), realisasi penyerapan mencapai 1,06 juta ton.

Seluruh beras tersebut berasal dari hasil panen petani lokal, tanpa adanya impor beras medium sepanjang periode Januari–Mei 2025.

Capaian tersebut juga melampaui rata-rata serapan tahunan Bulog selama 57 tahun terakhir. Bahkan, hingga memaksa perusahaan untuk menyewa gudang tambahan dengan kapasitas 1,1 juta ton guna menampung seluruh stok.

Di sisi lain, data Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan bahwa produksi beras nasional akan menembus 18,76 juta ton hingga akhir Juni 2025 (berdasarkan Kerangka Sampel Area/Amatan Maret 2025).

Lebih lanjut, Amran mengatakan, kinerja impresif itu juga diperkuat oleh laporan terbaru United States Department of Agriculture (USDA) yang memperkirakan bahwa produksi beras Indonesia tahun ini akan mencapai 34,6 juta ton.

Angka tersebut menempatkan Indonesia sebagai produsen beras terbesar di kawasan Asia tenggara sekaligus memperkuat posisinya sebagai lumbung pangan strategis di tengah ancaman krisis pangan global.

Baca juga: Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau