KOMPAS.com – Upaya mencari investor baru untuk PT Bank Muamalat Indonesia terus dilakukan.
Langkah ini makin intens setelah rencana penggabungan dengan unit usaha syariah milik PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) gagal tahun lalu.
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sebagai pemegang saham pengendali memang ingin melepas Bank Muamalat. Lembaga ini memilih fokus pada tugas utamanya mengelola dana haji.
Kepala BPKH Fadlul Imansyah menyampaikan saat ini BPKH menjajaki sejumlah calon investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Ia belum menyebut siapa saja investor yang tertarik.
“Kami memastikan calon investor memiliki kapasitas pendanaan yang kuat dan rekam jejak di sektor perbankan,” ujar Fadlul kepada KONTAN, Rabu (7/5/2025).
Baca juga: Bank Muamalat Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 20,4 Miliar Sepanjang 2024
Ia menambahkan, proses internal terus dirampungkan agar keputusan akhir sesuai regulasi dan tetap mengutamakan kepentingan dana haji.
Selagi mencari investor baru, BPKH tetap membenahi bisnis Bank Muamalat. Masalah kredit macet masih membayangi.
Rasio kredit bermasalah (non-performing financing/NPF) gross Bank Muamalat naik dari 2,22 persen menjadi 3,99 persen pada kuartal I-2025. Rasio NPF nett juga naik dari 1,17 persen menjadi 3,37 persen.
Tingkat Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) terhadap aset produktif ikut tergerus, dari 1,06 persen pada kuartal I-2024 menjadi 0,65 persen tahun ini.
Laba bersih Bank Muamalat turun menjadi Rp 1,67 miliar. Tahun lalu di periode yang sama, laba bersih tercatat Rp 2,78 miliar.
“Jangan-jangan yang sekarang sebenarnya sudah sesuai PSAK, jadinya sekarang seolah-olah turun,” ujar Fadlul akhir tahun lalu.
Baca juga: Pembiayaan Solusi Emas Hijrah Bank Muamalat Capai Rp 39,7 Miliar di 2024
Direktur Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Sutan Emir Hidayat menilai perbaikan kinerja Bank Muamalat sangat penting. Hasil due diligence dengan BTN menjadi bukti bahwa kondisi internal harus dibenahi.
Menurut dia, jika kinerja Bank Muamalat membaik, investor lebih tertarik. Bank ini juga bisa menjadi kekuatan baru jika digabung dengan unit usaha syariah lain.
“Muamalat kan sampai sekarang belum mendapatkan jodoh, semoga perbaikan yang sekarang dilakukan berhasil dan nantinya mungkin juga bisa bergabung dengan beberapa unit usaha syariah untuk menjadi bank syariah besar yang setara dengan BSI,” ungkapnya.
Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul BPKH Mencari Pemilik Baru Bank Muamalat Sembari Perbaiki Kinerja
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini