Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesepakatan Dagang dan Hasil Rapat The Fed Bikin Harga Bitcoin Melambung

Kompas.com - 09/05/2025, 13:39 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga Bitcoin mencapai level tertinggi sejak Februari 2025, atau naik kembali di atas level 100.000 dollar AS.

Harga Bitcoin atau aset kripto andalan ini sempat tercatat mencapai level 101.679,85 dollar AS.

Analyst Reku Fahmi Almuttaqin mengatakan, di tengah tidak adanya sinyal negatif yang perlu dikhawatirkan investor dari hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve alias The Fed, sentimen positif di pasar kripto berkembang semakin luas, begitu juga di pasar saham AS.

Baca juga: Berkat Kripto, Kekayaan Keluarga Donald Trump Melonjak Puluhan Triliun Rupiah

“Khususnya setelah Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan akan mengumumkan kesepakatan dagang besar dengan sebuah negara yang disebut sangat dihormatinya, yang menurut spekulasi adalah Inggris," kata dia dalam keterangan resmi, ditulis Jumat, (9/5/2025).

Sebagai gambaran, harga Bitcoin pada 6 Mei 2025 kemarin diperdagangkan di level 93.000 dollar AS, sudah menembus level 99.000 dollar AS pada Kamis (9/5/2025), dan kini sudah berada di atas 100.000 dollar AS.

Gedung Federal Reservecnn money Gedung Federal Reserve
Ia menjelaskan, kenaikan harga Bitcoin yang relatif signifikan ini berpotensi berlanjut, terlebih apabila perkembangan pelonggaran tarif AS berlanjut.

Sementara itu, indeks-indeks saham utama AS juga ditutup menguat pada hari Rabu waktu AS setelah The Fed menahan suku bunga dan menyatakan bahwa risiko terhadap ekonomi memang meningkat, tetapi belum terjadi secara nyata.

Baca juga: Harga Bitcoin Diproyeksi Cetak Rekor Baru, Ini Penopangnya

Sentimen pasar juga sempat didorong oleh kabar bahwa AS dan China akan memulai kembali pembicaraan dagang di Swiss, yang memunculkan harapan pelonggaran tarif.

"Selain itu, laporan juga menyebutkan Presiden Trump sedang mempertimbangkan pelonggaran pembatasan ekspor chip AI, yang sebelumnya diberlakukan di era Biden, sehingga mendorong saham-saham teknologi,” tambah Fahmi.

Di sisi lain, saham Disney naik setelah merilis laporan keuangan yang kuat dan mengumumkan rencana pembangunan taman hiburan di Abu Dhabi, sementara BMW tetap optimistis meskipun beban tarif masih menjadi tantangan.

Di tengah potensi positif baik di aset kripto maupun saham AS tersebut, kondisi saat ini dapat dioptimalkan bagi investor pemula maupun berpengalaman.

Salah satu strategi yang bisa dilakukan ialah dollar cost averaging (DCA), di mana investor mengakumulasi aset secara bertahap setiap periode tertentu, seperti misalnya sebulan sekali, menjadi opsi yang cukup menarik.

“Dalam melakukan DCA, investor dapat mengoptimalkan fitur yang memudahkan berinvestasi ke aset kripto dan saham AS potensial,” tutup dia.

Baca juga: Harga Bitcoin di Atas 100.000 Dollar AS, Apa Penyebabnya?

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau