NEW YORK, KOMPAS.com - Harga Bitcoin mencapai level tertinggi sejak Februari 2025, atau naik kembali di atas level 100.000 dollar AS.
Harga Bitcoin atau aset kripto andalan ini sempat tercatat mencapai level 101.679,85 dollar AS.
Analyst Reku Fahmi Almuttaqin mengatakan, di tengah tidak adanya sinyal negatif yang perlu dikhawatirkan investor dari hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve alias The Fed, sentimen positif di pasar kripto berkembang semakin luas, begitu juga di pasar saham AS.
Baca juga: Berkat Kripto, Kekayaan Keluarga Donald Trump Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
“Khususnya setelah Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan akan mengumumkan kesepakatan dagang besar dengan sebuah negara yang disebut sangat dihormatinya, yang menurut spekulasi adalah Inggris," kata dia dalam keterangan resmi, ditulis Jumat, (9/5/2025).
Sebagai gambaran, harga Bitcoin pada 6 Mei 2025 kemarin diperdagangkan di level 93.000 dollar AS, sudah menembus level 99.000 dollar AS pada Kamis (9/5/2025), dan kini sudah berada di atas 100.000 dollar AS.
Sementara itu, indeks-indeks saham utama AS juga ditutup menguat pada hari Rabu waktu AS setelah The Fed menahan suku bunga dan menyatakan bahwa risiko terhadap ekonomi memang meningkat, tetapi belum terjadi secara nyata.
Baca juga: Harga Bitcoin Diproyeksi Cetak Rekor Baru, Ini Penopangnya
Sentimen pasar juga sempat didorong oleh kabar bahwa AS dan China akan memulai kembali pembicaraan dagang di Swiss, yang memunculkan harapan pelonggaran tarif.
"Selain itu, laporan juga menyebutkan Presiden Trump sedang mempertimbangkan pelonggaran pembatasan ekspor chip AI, yang sebelumnya diberlakukan di era Biden, sehingga mendorong saham-saham teknologi,” tambah Fahmi.
Di sisi lain, saham Disney naik setelah merilis laporan keuangan yang kuat dan mengumumkan rencana pembangunan taman hiburan di Abu Dhabi, sementara BMW tetap optimistis meskipun beban tarif masih menjadi tantangan.
Di tengah potensi positif baik di aset kripto maupun saham AS tersebut, kondisi saat ini dapat dioptimalkan bagi investor pemula maupun berpengalaman.
Salah satu strategi yang bisa dilakukan ialah dollar cost averaging (DCA), di mana investor mengakumulasi aset secara bertahap setiap periode tertentu, seperti misalnya sebulan sekali, menjadi opsi yang cukup menarik.
“Dalam melakukan DCA, investor dapat mengoptimalkan fitur yang memudahkan berinvestasi ke aset kripto dan saham AS potensial,” tutup dia.
Baca juga: Harga Bitcoin di Atas 100.000 Dollar AS, Apa Penyebabnya?
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini