Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bitcoin Tembus 100.000 Dollar AS, Ini Pendorongnya

Kompas.com - 10/05/2025, 05:26 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Harga Bitcoin berhasil menembus level psikologis 100.000 dollar AS. Kenaikan harga ini ditopang oleh sejumlah katalis positif, mulai dari masuknya dana institusional hingga regulasi yang dinilai semakin bersahabat.

Mengacu pada data CoinMarketCap, pada Jumat (9/5/2025) pukul 21.22 WIB, harga Bitcoin berada di level 103.215 dollar AS.

Dalam 24 jam terakhir, harga aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar itu menguat 3,84 persen, dan secara mingguan mencatatkan kenaikan sebesar 6,49 persen.

Analis Tokocrypto Fyqieh Fachrur menjelaskan, penembusan level psikologis ini didorong oleh kombinasi berbagai faktor yang memperkuat sentimen pasar terhadap Bitcoin.

Baca juga: Kesepakatan Dagang dan Hasil Rapat The Fed Bikin Harga Bitcoin Melambung

Dana Institusional dan ETF Spot Jadi Pendorong Utama

Salah satu pendorong utama kenaikan harga Bitcoin adalah arus masuk dana institusional, khususnya melalui produk ETF Bitcoin spot.

Partisipasi aktif dari ETF seperti BlackRock iShares Bitcoin Trust mendorong pembelian Bitcoin dalam jumlah besar, yang pada akhirnya mengurangi pasokan di pasar.

“Bahkan tercatat bahwa ETF BlackRock telah menyerap hampir 4 miliar dollar AS dalam bentuk Bitcoin, membantu harga menembus resistensi 85.000 dollar AS sebelumnya dan menekan posisi short,” kata Fyqieh.

Baca juga: Harga Bitcoin Naik ke Level Rp 1,65 Miliar Lagi sejak Februari, Dipicu Trump

Sentimen Makro dan Kebijakan Suku Bunga Dorong Minat Investor

Fyqieh menambahkan, kondisi makroekonomi dan politik global yang kondusif juga ikut mengerek minat investor terhadap aset kripto.

Salah satu contohnya adalah kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Inggris yang memberikan sentimen positif bagi pasar global, termasuk pasar kripto.

Optimisme perdagangan ini diperkuat dengan harapan bahwa The Federal Reserve akan memangkas suku bunga.

Di sisi lain, Bank of England telah memangkas suku bunga sebesar 0,25 persen menjadi 4,25 persen, yang turut mendorong likuiditas dan minat terhadap aset berisiko seperti Bitcoin.

Baca juga: The Fed Tahan Bunga, Harga Bitcoin Bakal Tembus 100.000 Dollar AS?

Regulasi Semakin Mendukung Adopsi Kripto

Faktor lain yang turut mendorong harga Bitcoin adalah perkembangan regulasi yang makin bersahabat.

Legislator di negara bagian Missouri, Amerika Serikat, telah mengesahkan undang-undang yang menghapus pajak capital gain atas aset kripto, serta melegalkan pembentukan cadangan Bitcoin strategis oleh pemerintah daerah.

Otoritas regulator perbankan di AS juga mulai memberikan dukungan. Office of the Comptroller of the Currency (OCC) mengonfirmasi bahwa bank diperbolehkan menangani perdagangan kripto secara bertanggung jawab, sementara Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) mengizinkan bank menyimpan aset kripto dan menawarkan layanan terkait kepada nasabah.

“Langkah-langkah ini membuka jalan adopsi kripto di sektor perbankan arus utama, menghilangkan banyak ketidakpastian yang sebelumnya membayangi industri,” ujar Fyqieh.

Baca juga: Robert Kiyosaki Sebut Bitcoin Lebih Unggul Dibanding Emas, Apa Alasannya?

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau