JAKARTA, KOMPAS.com — Daftar orang terkaya di Indonesia kembali diperbarui. Versi terbaru Forbes per Juli 2025 menempatkan Low Tuck Kwong sebagai orang terkaya Indonesia, disusul Prajogo Pangestu dan duo Hartono bersaudara.
Data tersebut dirilis Forbes melalui The Real Time Billionaires List, yang memperbarui daftar orang terkaya berdasarkan perubahan nilai pasar.
Nama-nama lama masih mendominasi daftar, menunjukkan konsistensi bisnis dan kekuatan sektor yang digeluti para orang kaya di Tanah Air.
Baca juga: Sasar Orang Kaya Baru, Hanwha Life Buka Hub Keuangan di Indonesia
Low Tuck Kwong Masih Teratas
Pemilik tambang batu bara PT Bayan Resources Tbk (BYAN), Low Tuck Kwong, masih bertengger di peringkat pertama orang terkaya Indonesia.
Kekayaannya kini tercatat sebesar 27,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 451,75 triliun (kurs Rp 16.250 per dollar AS).
Di posisi kedua, Prajogo Pangestu mencatatkan kekayaan sebesar 26,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 427,38 triliun, berkat ekspansi bisnisnya di bidang energi dan petrokimia.
Baca juga: Low Tuck Kwong Kembali Jadi Orang Paling Kaya di Indonesia versi Forbes
Posisi ketiga dan keempat ditempati dua nama yang sudah lama dikenal publik: R. Budi Hartono dan Michael Hartono, pemilik Grup Djarum dan pemegang saham utama Bank Central Asia (BCA).
Keduanya memiliki kekayaan masing-masing Rp 351,00 triliun dan Rp 338,00 triliun.
Berikut ini daftar lengkap 10 orang terkaya Indonesia versi Forbes pada Juli 2025:
Baca juga: 5 Hal yang Dibeli Kelas Menengah untuk Pamer tetapi Orang Kaya Tidak Peduli
Baca juga: Robert Kiyosaki: Krisis Global Bikin Orang Kaya Ikut Goyah, Pengetahuan Jadi Uang Baru
Daftar orang terkaya Indonesia kali ini menunjukkan dominasi sektor energi, terutama batu bara dan petrokimia, dalam menciptakan kekayaan.
Namun, kehadiran nama-nama seperti Otto Toto Sugiri dan Marina Budiman dari sektor pusat data juga mengisyaratkan menguatnya peran teknologi digital dalam peta kekayaan nasional.
Selain sektor energi dan data, nama Agoes Projosasmito menonjol dari bidang investasi dan tambang, sementara Dato’ Sri Tahir dikenal memiliki portofolio bisnis yang sangat beragam, termasuk perbankan, properti, dan layanan kesehatan.
Meski sebagian besar nama dalam daftar berasal dari generasi pendiri, beberapa nama baru seperti Marina Budiman dan Dewi Kam mencerminkan potensi regenerasi dan keterlibatan perempuan dalam dunia usaha kelas atas di Indonesia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini