Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Denny JA, Pendiri LSI yang Kini Jadi Komisaris Utama Pertamina Hulu Energi

Kompas.com - 11/07/2025, 08:37 WIB
Mela Arnani

Penulis

KOMPAS.com – Nama Denny Januar Ali atau lebih dikenal sebagai Denny JA, resmi ditunjuk sebagai Komisaris Utama (Komut) merangkap Komisaris Independen PT Pertamina Hulu Energi (PHE), subholding upstream PT Pertamina (Persero).

Penunjukan ini disampaikan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan diumumkan pada Kamis (10/7/2025). 

Corporate Secretary PHE, Hermansyah Yuliandri Nasroen, menyebut bahwa pengangkatan komisaris sepenuhnya merupakan kewenangan pemegang saham.

"Pertamina Subholding Upstream tentunya mendukung dan comply pada kebijakan dan keputusan pemegang saham," ujar Hermansyah kepada Kompas.com, Kamis (10/7/2025).

Denny JA Komut PHE menggantikan posisi Rinaldi Firmansyah. Diharapkan, kehadiran Denny JA membawa perubahan positif dan meningkatkan profesionalitas, terutama dalam menjaga ketahanan energi nasional.

Baca juga: Profil Riza Chalid, Tersangka Korupsi Pertamina 2025: Ini Deretan Bisnisnya

Rekam jejak Denny JA: dari survei politik hingga Komut BUMN energi

Sebelum terjun ke dunia BUMN, Denny JA telah lama dikenal sebagai tokoh penting dalam dunia survei politik Indonesia. 

Denny Januar Ali adalah pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), salah satu lembaga survei terkemuka yang banyak berperan dalam pemilu, pilkada, hingga riset kebijakan publik.

Tak hanya LSI, Denny JA juga mendirikan berbagai lembaga lain yang berfokus pada opini publik dan konsultan politik, di antaranya:

  • Lembaga Survei Opini Publik Indonesia
  • Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia (AROPI)
  • Asosiasi Konsultan Politik Indonesia (AKPI).

Baca juga: Ini Susunan Terbaru Direksi dan Komisaris Pertamina Hasil RUPS 2025

Profil Denny JA dan riwayat pendidikan

Denny JA lahir di Palembang, Sumatra Selatan, 4 Januari 1963. Ia menyelesaikan studi Sarjana Hukum di Universitas Indonesia pada 1989.

Kemudian, ia meraih gelar Master of Public Administration (MPA) dari University of Pittsburgh, Amerika Serikat (1994), dan gelar PhD di bidang Politik Perbandingan dan Bisnis dari Ohio University, AS pada 2001.

Baca juga: Mengenal Pemilik Aquviva, Air Mineral Baru yang Ramaikan Pasar AMDK

Perjalanan karier Denny JA cukup beragam. Ia pernah berkiprah sebagai akademisi, presenter program politik, hingga kolumnis media nasional. Berikut sejumlah posisi penting yang pernah ia emban:

  • Direktur Eksekutif Universitas Jayabaya Jakarta (2000–2003)
  • Presenter program politik di Metro TV dan Radio Delta FM (2002–2004)
  • Kolumnis tetap di sembilan surat kabar nasional (1986–2005)
  • Direktur Eksekutif LSI (2005–sekarang)
  • Ketua Umum Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia (AROPI) (2007–2013)
  • Ketua Umum Asosiasi Konsultan Politik Indonesia (AKPI) (2009–sekarang)
  • Pendiri Yayasan Denny JA untuk Gerakan Indonesia Tanpa Diskriminasi
  • Ketua Umum Persatuan Penulis Indonesia (Satupena) (2021–2026).

Baca juga: IPO adalah Apa? Ini Pengertian, Cara Kerja, dan Keuntungan bagi Perusahaan

Penghargaan dan pengakuan internasional

Denny JA menjadi salah satu tokoh Indonesia yang diakui di level internasional. Majalah TIME pernah menobatkannya sebagai salah satu dari 30 tokoh paling berpengaruh di internet pada tahun 2015.

Ia sejajar dengan nama besar seperti Presiden AS Barack Obama, Perdana Menteri India Narendra Modi, Shakira, hingga Justin Bieber.

Pada 2014, Twitter menganugerahi Denny JA Golden Tweet Nomor 2 Dunia, sekaligus Tweet Nomor 1 Indonesia tahun itu.

Masih di tahun yang sama, Yayasan H.B. Jassin memasukkan namanya ke dalam daftar 33 tokoh sastra paling berpengaruh dalam sejarah sastra modern Indonesia.

Baca juga: Apa Itu ARA pada Saham? Ini Penjelasan dan Manfaatnya

Kontribusi dalam sastra dan pendidikan politik

Denny JA juga dikenal aktif memajukan literasi politik dan sastra. Ia memimpin berbagai program pendidikan politik, termasuk pencapaian Rekor Dunia Guinness Book of World Records pada 2018 bersama LSI atas acara pendidikan politik terbesar yang pernah diselenggarakan.

Pada 2020, ia menerima Penghargaan Sastra Kemanusiaan dan Diplomasi ASEAN dari Badan Bahasa dan Sastra Malaysia.

Tahun berikutnya, ia diganjar Lifetime Achievement Award dari Satupena atas dedikasinya di dunia sastra selama lebih dari 40 tahun.

Baca juga: Cara Cek Daftar Hitam BI Checking, Namamu Termasuk?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Denny JA Jadi Komut Pertamina Hulu Energi, Qodari dan Wamen Stella Jadi Komisaris" dan "Profil Denny JA, Pendiri Lembagai Survei Politik yang Kini Jadi Komut PHE".

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau