Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Pemilik Hotel Sultan Jakarta yang Berdiri di Lahan Sengketa?

Kompas.com - 21/07/2025, 10:02 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Hotel Sultan Jakarta merupakan salah satu ikon perhotelan berbintang lima di ibu kota yang menyimpan sejarah panjang dan polemik terkait status kepemilikan lahannya.

Hotel Sultan pertama kali dibuka pada tahun 1976 dengan nama Hilton International Jakarta, sebuah perusahaan jaringan hotel multinasional, Hilton Worldwide.

Lokasinya berada di atas lahan strategis milik negara yang dikelola oleh Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK).

Pada masa itu, hotel ini menjadi simbol modernisasi Jakarta menjelang pelaksanaan Asian Games 1978.

Letaknya yang hanya beberapa menit dari pusat perkantoran Sudirman, kompleks olahraga GBK, dan pusat perbelanjaan membuat hotel ini tetap menjadi pilihan strategis bagi wisatawan dan pelaku bisnis.

Baca juga: Siapa Pemilik Hotel Horison?

Pemilik Hotel Sultan Jakarta

Lalu jadi pertannyaan, siapa pemilik Hotel Sultan Jakarta yang berdiri megah di kawasan GBK ini?

Pada 2006, setelah kerja sama dengan Hilton berakhir, hotel ini berganti nama menjadi Hotel Sultan Jakarta dan dikelola oleh pihak swasta melalui perusahaan PT Indobuildco.

Meski dikenal sebagai hotel mewah, kepemilikan lahan Hotel Sultan kerap menjadi kontroversi sampai hari ini. Lahan tempat berdirinya hotel ini merupakan aset negara yang dikelola oleh PPKGBK di bawah Kementerian Sekretariat Negara, namun status Hak guna bangunan (HGB) selama puluhan tahun dipegang oleh Indobuildco.

Merangkum pemberitaan KOMPAS.com, hak pengelolaan lahan sempat diberikan kepada PT Indobuildco. HGB pertama PT Indobuildco diterbitkan pada 1983 dengan masa berlaku selama 30 tahun dan sempat diperpanjang hingga 2023.

Namun, pada tahun-tahun terakhir, muncul sengketa antara pemerintah dan PT Indobuildco terkait status perpanjangan lahan.

Pada 2023, Mahkamah Agung menguatkan putusan bahwa lahan Hotel Sultan adalah milik negara dan harus dikembalikan kepada PPKGBK.

Baca juga: Sosok Konglomerat Pemilik Hotel Ayana, MidPlaza, dan Biznet

Pemilik Hotel Sultan dan Keluarga Ibnu Sutowo

Untuk diketahui saja, Keluarga Ibnu Sutowo kerap dikaitkan sebagai pemilik Hotel Sultan Senayan. Ia merupakan tokoh militer yang sempat menduduki posisi Direktur Utama Pertamina pada era Soeharto. Namanya juga menjadi Dirut Pertama terlama.

Sebelum menjadi kawasan elit, Senayan termasuk di dalamnya GBK, dulunya hanya berupa perkampungan dan perkebunan milik warga asli Betawi.

Tanah ini kemudian dibebaskan pemerintah di era Presiden Soekarno untuk membangun berbagai fasilitas olahraga guna menyelenggarakan pesta olahraga Asia atau Asian Games IV tahun 1962.

Saat itu, tanah pun dibebaskan Yayasan Gelora Senayan yang diketuai Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Dana negara digunakan untuk membebaskan tanah rakyat di kawasan Senayan itu. Sayangnya, tanah yang dibebaskan tidak segera dibuat sertifikat.

Halaman:


Terkini Lainnya
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Industri
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Ekbis
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
Keuangan
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Cuan
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau