Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Induk Cipinang Bantah Lakukan Pengoplosan Beras

Kompas.com - 23/07/2025, 06:48 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Koperasi Pasar Induk Cipinang Jakarta Timur Zulkifli Rasyid membantah bahwa pihaknya melakukan pengoplosan beras.

Hal ini menyusul adanya temuan investigasi Satuan Tugas Pangan Polri yang menduga adanya dugaan mafia pangan di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).

“Saya membantah yang namanya oplosan itu tidak identik bahwa kami melakukan perbuatan yang tidak terpuji dan mencari keuntungan semata, tidak seperti itu,” ujarnya dalam program Investigasi Dipo yang disiarkan di Kompas TV dikutip Selasa (22/7/2025).

Zulkifli mengaku jika pun ditemukan ada beras oplos yang dicampur, itu dilakukan sesuai dengan permintaan konsumen. Misalnya saja seperti para pedagang nasi padang yang lebih sering membutuhkan beras campuran antara beras pulen dengan beras IR42 yang bersifat beras perah.

“Itu memang kami oplos tapi sesuai dengan permintaan konsumen, apakah itu salah? Kami tidak salah kami melakukan sesuai dengan permintaan konsumen kami yang ada,” katanya.

Baca juga: Harga Beras Naik, Mentan Sinyalir Ada Mafia di Pasar Induk Beras Cipinang 

“Sementara kalau beras medium kami jadikan premium itu sangat mengambil keuntungan besar, itu kami tidak pernah lakukan. Saya bantah, kalau Menteri Amran (Menteri Pertanian) panggil saya, akan saya hadapi,” sambungnya.

Adapun sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan pemerintah menindak tegas mafia pangan yang memanipulasi data beras di Pasar Beras Induk Cipinang (PIBC), Jakarta. Rekayasa data beras berdasarkan temuan Satgas Pangan Mabes Polri.

Praktik itu merugikan petani dan konsumen. Amran menyatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Satgas Pangan Polri terus mendalami indikasi permainan besar di balik fluktuasi harga dan distribusi pangan di Pasar Induk Beras Cipinang.

“Jangan biarkan konsumen dan produsen itu menjerit. Kita harus dampingi. Jangan ada segelintir orang ingin merusak negara kita, harus kolaborasi, negara harus kuat, negara tidak boleh kalah dari mafia,” ujar Amran dalam pernyataannya di Jakarta Selatan, Kamis (5/6/2025).

Baca juga: Fakta-fakta Beras Dioplos Mafia Pangan, Ada 212 Merek Hingga Rugikan Konsumen Rp99 Triliun

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Daftar Menteri yang Diganti Prabowo: dari Sri Mulyani hingga Budi Arie
Daftar Menteri yang Diganti Prabowo: dari Sri Mulyani hingga Budi Arie
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau