Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambah Bandara Internasional, Menhub Pastikan akan Lakukan Evaluasi

Kompas.com - 14/08/2025, 07:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan akan melakukan evaluasi terhadap pembukaan 36 bandara umum berstatus internasional yang baru diresmikan sesuai arahan Presiden Prabowo.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan, proses evaluasi bandara internasional tersebut dilakukan dengan melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait.

Evaluasi ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana dampak dari beroperasinya bandara-bandara internasional tersebut terhadap pariwisata, konektivitas, hingga perekonomian daerah.

"Kita akan melakukan evaluasi terhadap pembukaan ini. Dan kita juga berkoordinasi dengan kementerian lain seperti Kementerian Pertahanan untuk mendapatkan rekomendasi, kemudian juga dengan Kemenkeu," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung Kemenko IPK, Jakarta, Rabu (13/5/2025).

Baca juga: Indonesia Kini Punya 40 Bandara Internasional, Simak Daftarnya

Dudy membeberkan, kebijakan pembukaan bandara internasional baru ini merupakan perintah Presiden Prabowo Subianto saat Sidang Kabinet Paripurna beberapa waktu lalu.

Prabowo beralasan, semakin banyak bandara berstatus internasional, maka akan menambah jumlah penerbangan internasional yang terhubung langsung ke Indonesia. "Sesuai dengan arahan Pak Presiden, kami membuka 36 bandara umum," kata Dudy.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono juga mengungkapkan hal serupa.

Menurutnya, guna memastikan bandara-bandara internasional itu berjalan dengan baik, harus dilakukan evaluasi mengenai dampak operasional bandara tersebut.

"Harus kita uji juga apakah benar setelah dibuka, kita harus ukur apakah benar nanti signifikan setelah dibuka sebuah bandara dengan arus pariwisata. Atau ada faktor lain selain Bandara Internasional untuk penguatan sektor pariwisata," ucap Agus.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meminta agar ada lebih banyak bandara di Indonesia yang bisa dibuka sebagai bandara internasional.

Hal itu disampaikan Presiden saat memberikan keterangan pers bersama Perdana Menteri (PM) Singapura, Lawrence Wong, di Parliament House, Singapura, Senin (16/6/2025).

Status sebagai bandara internasional, menurutnya, diperlukan agar lebih banyak penerbangan internasional yang terhubung langsung ke Indonesia. "Saya sudah perintahkan kepada masing-masing kementerian di Indonesia untuk meningkatkan pembukaan semua bandara untuk menghubungkan langsung penerbangan asing ke bandara kita, masih banyak (bandara) yang perlu dibuka (untuk penerbangan internasional)," ujar Prabowo, dilansir dari siaran YouTube Sekretariat Presiden, Senin.

Untuk diketahui, pada 2024 lalu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menerbitkan Keputusan Menteri Nomor 31/2024 tentang Penetapan Bandar Udara Internasional pada tanggal 2 April 2024.

Keputusan tersebut menetapkan 17 bandara di Indonesia yang berstatus sebagai bandara internasional dari yang semula sebanyak 34 bandara internasional.

Setelahnya, Kemenhub kembali merevisi jumlah bandara internasional di Indonesia menjadi 21 bandara dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 26 tanggal 25 April 2025.

Baca juga: Prabowo Minta Bandara Internasional di Indonesia Ditambah

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau