Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Asuransi Kesehatan Masih Naik, Overtreatment Jadi Biang Kerok

Kompas.com - 22/08/2025, 19:02 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan, klaim produk kesehatan industri asuransi jiwa tercatat senilai Rp 12,20 triliun hingga semester I-2025.

Jumlah itu naik 3,2 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 11,83 triliun.

Klaim asuransi kesehatan perorangan menopang peningkatan dengan kenaikan 25,5 persen secara tahunan menjadi Rp 9,56 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 7,62 triliun.

Baca juga: Aturan Co-payment Asuransi Kesehatan Terus Digodog, Besaran Porsi Pemegang Polis Tetap 10 Persen?

Berbeda, klaim asuransi kesehatan kumpulan justru turun 37,2 persen secara tahunan menjadi Rp 2,64 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 4,21 triliun.

Ketua Bidang Kanal Distribusi dan Inklusi Tenaga Pemasar Asuransi Jiwa AAJI Elin Waty menjelaskan, peningkatan klaim kesehatan terutama memang disebabkan oleh klaim produk kesehatan individu.

"Salah satu faktor paling besar adalah inflasi biaya medis. Jadi menurut data MMB Health Trends 2025 inflasi biaya medis tahun 2025 adalah 19 persen. Jadi memang cukup signifikan inflasi itu," kata dia dalam Konferensi Pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa Semester I-2025, Jumat (22/8/2025).

Ia menambahkan, faktor kedua yang memengaruhi hal ini adalah tingginya biaya perawatan kesehatan, termasuk harga obat-obatan.

"Juga adanya overtreatment. Jadi overtreatment pada pasien jadi menyebabkan tingginya nilai klaim kesehatan," terang dia.

Baca juga: LPS Siapkan Program Penjaminan Polis Asuransi, Target Mulai 2028

Tak hanya itu, besarnya klaim asuransi kesehatan juga dipengaruhi oleh adanya kecurangan atau fraud pada saat pengajuan klaim oleh nasabah.

Meskipun tidak signifikan, Elin bilang, hal itu menjadi salah satu penyebab tingginya klaim asuransi kesehatan.

"Tapi komponen paling besar adalah inflasi kesehatan sendiri 19 persen. Jadi kalau misalnya tadi dibilang klaim kesehatan individu naik 23, sekian persen, ya dari inflasi sendiri saja sudah 19 persen," tutup dia.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Industri
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Ekbis
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
Keuangan
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Cuan
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau