Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Kelautan Ungkap Penyebab Udang Tercemar Cesium, Ternyata Kena Paparan Udara

Kompas.com - 03/09/2025, 16:59 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan asal cemaran Cesium-137 (Cs-137) pada produk udang PT Bahari Makmur Sejati (BMS Food) yang diekspor ke Amerika Serikat (AS).

Trenggono menyebut cemaran berasal dari paparan udara karena di dekat pabrik BMS berdiri pabrik peleburan besi baja.

"Cesium-137 itu adalah bahan untuk senjata nuklir. Tapi kan kita (Indonesia) enggak punya nuklir, kok tiba-tiba ada itu? Nah kita bersama dengan Gegana Polri, bersama dengan Bapeten, dan juga BRIN ikut terlibat di situ. Menteri Lingkungan Hidup ikut terlibat. Kita lokalisir apakah itu (cemaran) ada di dalam pabrik? ternyata bukan," ujar Trenggono dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/9/2025).

"Itu dia kena udara, paparan udara. Paparan udara, dari mana? diketahui, ditengarai itu dari slab besi. Dari slab besi, karena di situ ada pabrik pelaburan baja," lanjutnya.

Baca juga: Soal Isu Udang Terpapar Cesium, Komisi IV Duga Ada Ketakutan Produk Asia Kuasai Pasar Amerika

Trenggono mengatakan pemerintah sudah menjelaskan perkembangan penanganan kasus BMS kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (Food and Drug Administration/FDA).

Dalam penjelasan, pemerintah menegaskan Indonesia tidak memiliki reaktor nuklir.

Ia juga memastikan cemaran Cs-137 tidak berasal dari tambak udang, melainkan dari kemasan.

"Ya, paparan di kemasan, tapi apapun namanya. Karena kalau Cesium-137 itu 30 tahun baru bisa larut, jadi sedikit berbahaya," kata Trenggono.

"Tapi itu yang kita sudah antisipasi insya Allah, mungkin bisa kita selesaikan dengan baik," tambahnya.

Baca juga: Kontaminasi Cesium pada Udang Bisa Tekan Ekspor Indonesia

Sebelumnya, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menyampaikan hasil penyelidikan bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kementerian Lingkungan Hidup terhadap PT BMS.

Ada beberapa catatan dari hasil penyelidikan soal kontaminasi Cs-137.

Pertama, hasil pengukuran laju paparan di area pabrik udang beku PT BMS menunjukkan adanya kontaminasi Cs-137. Bapeten kini melanjutkan investigasi untuk menelusuri sumbernya.

Kedua, Bapeten menemukan paparan radiasi signifikan di tempat pengumpulan besi bekas dekat pabrik. Material logam di lokasi itu terindikasi mengandung Cs-137. Bapeten bersama Polri memasang garis polisi sebagai langkah pengamanan sementara.

Ketiga, cakupan monitoring radiasi diperluas hingga radius 2 kilometer. Ada dua lokasi lain yang juga menunjukkan laju dosis radiasi tinggi. Dua lokasi itu kini juga dipasang garis polisi.

Keempat, Bapeten dan Polri masih melanjutkan penyelidikan guna mencari asal sumber kontaminasi serta sebaran material Cs-137.

Informasi lebih lanjut soal perkembangan penanganan kasus ini akan disampaikan kemudian.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau