Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahlil: Pengganti Adies Kadir di DPR Masih Dibahas

Kompas.com - 01/09/2025, 08:42 WIB
Irfan Kamil,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengatakan calon pengganti Adies Kadir di DPR RI masih dalam tahap pembahasan.

“Posisinya nanti kami akan bahas selanjutnya di fraksi,” kata Bahlil saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Minggu (31/8/2025).

Bahlil menegaskan, Adies sudah resmi dicopot dari jabatannya di DPR.

Pengumuman itu sebelumnya disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, dalam keterangan resmi pada Minggu siang.

Baca juga: Golkar Nonaktifkan Wakil Ketua DPR Adies Kadir dari Fraksinya

 

“Sekjen saya sudah menyampaikan bahwa Pak Adies Kadir, kader Partai Golkar yang sekarang menjadi anggota DPR, dilakukan nonaktif,” ucapnya.

Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar resmi menonaktifkan saudara Adies Kadir sebagai Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, terhitung sejak Senin, 1 September 2025.

Bagaimana Pernyataan Adies Memicu Kontroversi?

Adies Kadir sebelumnya menuai kritik tajam setelah dalam sebuah wawancara menyebut bahwa tunjangan beras untuk anggota DPR sebesar Rp 12 juta per bulan dan tunjangan bensin Rp 7 juta per bulan.

Pernyataan ini memicu kemarahan publik di tengah kondisi ekonomi yang sedang sulit. Namun, sehari kemudian, Adies mengklarifikasi bahwa data yang ia sampaikan keliru.

Ia menjelaskan bahwa tunjangan beras sebenarnya hanya sekitar Rp 200.000 per bulan dan tidak mengalami kenaikan sejak tahun 2010.

Baca juga: Klarifikasi soal Tunjangan Beras DPR Rp 12 Juta, Adies: Rp 200.000 per Bulan

 

Sementara tunjangan bensin sekitar Rp 3 juta per bulan. Adies juga menegaskan bahwa tidak ada kenaikan gaji pokok, melainkan hanya tunjangan perumahan sebesar Rp 50 juta yang diberikan karena rumah dinas untuk anggota DPR telah dialihfungsikan.

“Tidak ada kenaikan gaji, yang ada memang hanya tunjangan perumahan yang sudah dianggarkan sejak tahun lalu. Jadi itu klarifikasi saya, semoga ini tidak menimbulkan polemik di masyarakat,” ungkapnya di Kompleks Parlemen, Rabu (20/8/2025).

Apa Dampak Pernyataan Itu di Tengah Aksi Massa?

Pernyataan Adies tersebut diduga jadi salah satu pemicu gelombang unjuk rasa besar-besaran yang dimulai pada 25 Agustus 2025.

Puncaknya terjadi pada 28 Agustus, ketika seorang driver ojek online bernama Affan Kurniawan meninggal setelah terlindas mobil Brimob dalam aksi demonstrasi.

Baca juga: Adies Kadir Klarifikasi Tunjangan Beras dan Bensin DPR Tak Naik, Akui Salah Data

 

Peristiwa ini membuat kemarahan publik semakin memuncak, khususnya di kalangan driver ojol yang merasa aspirasi mereka tidak dihargai.

Unjuk rasa kemudian meluas ke berbagai kota dan daerah, menambah tekanan politik terhadap Partai Golkar dan DPR secara keseluruhan.

Situasi ini membuat partai merasa perlu mengambil langkah tegas terhadap Adies untuk meredam gejolak sosial.

Selain menonaktifkan Adies Kadir, Partai Golkar juga menyampaikan rasa duka cita mendalam atas korban yang jatuh dalam aksi protes tersebut.

“DPP Partai Golkar menyampaikan rasa dukacita mendalam atas meninggalnya sejumlah warga negara Indonesia dalam berbagai peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini ketika mereka memperjuangkan aspirasi,” kata Sarmuji.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau