Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantai Pulau Monyet di Labuan Bajo Penuh Sampah, padahal Tak Dihuni Manusia

Kompas.com - 30/04/2025, 16:27 WIB
Nansianus Taris,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Pulau Monyet merupakan salah satu pulau terdekat dari Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sesuai namanya, pulau ini hanya dihuni oleh monyet.

Namun, meski tak dihuni manusia, pantai di Pulau Monyet dipenuhi sampah plastik.

Stefan Rafael, salah satu pegiat lingkungan di Labuan Bajo, mengatakan bahwa pada dua pekan lalu, ia bersama puluhan relawan dari Labuan Bajo memungut sampah di Pulau Monyet tersebut.

Baca juga: RDP Privatisasi Pantai Labuan Bajo Ricuh, Nyaris Baku Pukul, Simak Kronologinya

Di pantai pulau itu, ia bersama warga menemukan sampah anorganik seperti botol minuman, kardus, dan botol kaca yang menumpuk.

"Kami angkat 471 kilogram sampah plastik di pesisir dalam durasi waktu hanya 10 menit," ungkap Rafael saat dikonfirmasi Rabu (30/4/2025).

Sampah-sampah dari pulau itu, lanjut dia, dibuang ke tempat pembuangan sampah yang sudah disiapkan oleh pemerintah setempat.

Baca juga: Polairud Gagalkan Penyelundupan 100 Detonator untuk Bom Ikan di Labuan Bajo NTT

Menurut dia, fenomena sampah menumpuk di pulau yang tak berpenghuni tersebut bukan kali pertama terjadi, melainkan sudah berulang-ulang.

Dia menduga, sampah-sampah tersebut merupakan dampak dari ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

"Sampah dari pegiat pariwisata alam kawasan Komodo kita," katanya.

Ia menegaskan, sampah-sampah di Pulau Monyet bukan bersumber dari warga Labuan Bajo. Sebab, dari Labuan Bajo, warga butuh bahan bakar untuk membuang sampah ke pulau itu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manggarai Barat, Vinsen Gande, mengatakan, pihaknya belum mengecek ke pantai Pulau Monyet yang dipenuhi sampah tersebut.

"Kami belum sempat cek lokasi, sehingga belum bisa memastikan jenisnya dan sumbernya," kata Vinsen saat dihubungi Rabu sore.

Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, mengatakan, sampah yang dihasilkan dari operasi kapal ditampung dan dibawa ke fasilitas penerimaan di pelabuhan.

"Saat ini terdapat 3 kontainer untuk penampungan sampah yang setiap hari diangkut oleh Dinas LHK Pemkab ke TPA di Warloka," kata Stephanus.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Regional
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Regional
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Regional
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
Regional
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Regional
Pura-pura Jadi 'Customer', Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Pura-pura Jadi "Customer", Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Regional
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Regional
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Regional
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Regional
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Regional
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program 'Minum Kopi Kita', Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program "Minum Kopi Kita", Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Regional
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Regional
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Regional
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Regional
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau