MAGETAN, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, Jawa Timur mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah setempat seiring memasuki puncak musim kemarau mulai Agustus 2025 sesuai peringatan BMKG.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Eka Wahyudi mengatakan puncak musim kemarau tahun 2025 diperkirakan berlangsung dari bulan Agustus hingga November.
"Meski kemarau kali ini terbilang pendek dan berpotensi mengalami anomali kemarau basah, namun potensi karhutla tetap ada dan perlu diantisipasi," kata Eka, Jumat (1/8/2025).
Baca juga: Menhut Ingatkan Potensi Kebakaran Hutan di 10 Hari Pertama Agustus Nanti
Karena itu, pemerintah daerah perlu mempersiapkan langkah-langkah kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan saat puncak musim kemarau tersebut.
Menurut dia, di Kabupaten Magetan terdapat hutan rakyat di 29 desa/kelurahan yang tersebar di Kecamatan Lembeyan, Parang, Poncol, Plaosan, Panekan, Sidorejo, Kawedanan, dan Ngariboyo yang harus mendapatkan perhatian akan potensi kebakaran hutan dan lahan.
Selain itu, Kabupaten Magetan juga merupakan daerah lereng Gunung Lawu yang hutannya rawan terbakar saat cuaca kering.
Data mencatat, karhutla di hutan lereng Gunung Lawu selain merusak lingkungan juga pernah menyebabkan korban jiwa.
"Karenanya, potensi karhutla tersebut perlu diwaspadai dan diantisipasi," kata dia.
Baca juga: Kebakaran Hutan di Rokan Hulu Riau, Petugas TNI: Semakin Meluas
Tim BPBD akan melakukan pemetaan daerah rawan karhutla dan bersiaga.
Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan TNI, Polri, Perhutani KPH Lawu Ds, dan pihak terkait lain dalam mengantisipasi dan melakukan penanganan karhutla.
Sosialisasi kepada masyarakat juga gencar dilakukan, karena aktivitas warga tepian hutan juga memiliki peran penting dalam mencegah terjadinya karhutla.
Pihak BPBD setempat juga intensif melakukan rapat koordinasi dengan lembaga terkait agar pencegahan bencana maupun penanganan karhutla yang mungkin terjadi dapat optimal.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang