PASURUAN, KOMPAS.com - Dua nelayan asal Pasuruan, Jawa Timur, korban tenggelamnya Kapal Sinar Bahari Wulungan yang sempat hilang akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Keduanya bertahan selama 10 jam di laut dengan menggunakan ban bekas.
Sementara itu, pihak Sat Polairud Polres Pasuruan Kota selalu mensosialisikan pentingnya alat penyelamatan diri bagi nelayan.
Baca juga: Truk Gagal Nanjak dan Tabrak Motor di Pasuruan, 3 Korban Tewas
Suasana bahagia dan penuh haru menyelimuti keluarga Ponirin alias Ahok (50) dan Muhammad Jibril (20) alias Ajib, nelayan asal Desa Tambak Lekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan.
Keduanya tidak mengira selamat dari kerasnya ombak laut di perairan Laut Mlaten, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan.
"Saya bersyukur masih selamat. Ada ban dan nelayan yang menemukan kami di laut," katanya, Senin (13/10/2025).
Ahok menceritakan, dirinya bersama Ajib bertahan di laut mengandalkan ban bekas untuk bisa mengapung sejak kapal terbalik dan tenggelam.
Baca juga: Bupati Pasuruan: Silakan Lapor BGN atau SPPG jika Ada Menu MBG Tidak Layak Konsumsi
Tak hentinya, dia berdoa sembari memegang ban karena keduanya yakin ada pertolongan.
"Kami masih tetap yakin ada pertolongan dari Tuhan," kata Ajib sembari mengusap air matanya.
Setelah menunggu sekitar 10 jam di perairan laut, keduanya melihat kapal nelayan yang melintas.
Mereka pun berteriak untuk meminta pertolongan. Akhirnya tiga orang nelayan asal Rejoso mendekat dan menolong keduanya.
"Pagi tadi, kami berdua berteriak sekeras-kerasnya dan awe-awe (mengangkat tangan) agar bisa didengar dan dilihat. Bersyukur kami ditolong," katanya.
Setelah mendapat pertolongan dari nelayan, Ahok menjelaskan dirinya diantar ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lekok. Kemudian, sanak keluarga sudah menyambutnya dengan suka cita.
"Saya mengucapkan terima kasih pada tiga nelayan yang sudah rela menolong kami," ucapnya.
Sementara itu, petugas dari Sat Polairud Polres Pasuruan Kota, Aiptu Laswanto menuturkan, selama ini pihaknya memang selalu mengingatkan pada nelayan dan pemilik kapal untuk menyediakan alat pelindung diri. Seperti pelampung atau ban. Sebab, laka laut bisa terjadi kapan pun.
"Dalam setiap pertemuan dengan nelayan, kami tidak pernah berhenti mengingatkan agar selalu menyediakan pelampung atau ban guna pelindung diri saat melaut," katanya.
Untuk diketahui, Ahok dan Ajib adalah dua nelayan yang menjadi korban tenggelamnya Kapal Sinar Bahari Wulungan pada Minggu (12/10/2025) malam di perairan 4 mil laut Mlaten, Nguling, Pasuruan. Keduanya dinyatakan hilang dan dalam pencarian setelah terpisah dari 15 nelayan yang sudah ditemukan terlebih dahulu.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang