Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Ponpes Ambruk di Situbondo, Polisi: Dugaan Sementara Faktor Cuaca

Kompas.com - 30/10/2025, 09:42 WIB
Ridho Abdullah Akbar,
Icha Rastika

Tim Redaksi

SITUBONDO, KOMPAS.com - Satreskrim Polres Situbobdo Polda Jatim melakukan penyelidikan kasus ambruknya bangunan asrama putri Pondok Pesantren Salafiah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jalani di Desa Blimbing Kecamatan Besuki Rabu (29/10/2025) pukul 01.00 WIB.

Kapolres Situbondo AKBP Rezi Darmawan menyatakan, penyelidikan sudah dilakukan. Garis polisi sudah dipasang sejak Rabu (29/10/2025) dan sudah dinyatakan steril.

"Kami masih mendalami penyebab pasti runtuhnya atap bangunan, dugaan sementara bisa karena faktor cuaca, tetapi kami tunggu hasil pemeriksaan teknis dari petugas," katanya Kamis (30/10/2025).

Baca juga: Ponpes Salafiyah Situbondo yang Atap Asramanya Ambruk Sudah Berizin

Semua korban telah mendapat penanganan dengan baik, sedangkan korban meninggal dunia sudah dimakamkan dan pihak keluarga menerima dengan ikhlas.

“Kami turut berduka cita yang mendalam atas musibah ini. Saat ini fokus kami memastikan situasi aman dan proses penanganan berjalan baik,” ujar dia. 

Total, korban yang mengalami luka-luka ada 12 orang. Satu orang meninggal dunia atas nama Putri (13) warga Desa Besuki, Kecamatan Besuki.

Ada 2 orang sedang dirawat di RSUD Besuki, sedangkan 9 orang mengalami luka ringan dan sudah dipulangkan.

Dia juga menyatakan, pihak pondok kini tengah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan pemerintah daerah untuk melakukan penanganan lanjutan serta memastikan keselamatan para santri lainnya.

Sementara itu, Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo menegaskan, ambruknya Pondok Pesantren Salafiah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jaelani, Situbondo murni karena faktor alam.

"Ambruk karena angin dan hujan, jadi dua lantai di bawahnya lorong. Lantai yang atapnya ambruk di bawahnya lorong," ujar dia dalam percakapan dengan Kompas.com, Rabu sore (29/10/2025).

Baca juga: Atap Ambruk Tewaskan Santriwati, Kemenag Situbondo: Pembangunan Ponpes Harus Lampirkan IMB

Selanjutnya, karena insiden ini terjadi akibat faktor alam, Pemkab akan menghitung biaya perbaikan pesantren tersebut dengan menggunakan dana belanja tak terduga (BTT).

"Harus dihitung (besarannya). Ini sedang proses. Di kisaran Rp 25-30 juta, tapi masih dihitung ya," kata Bupati.

Sementara itu, terkait korban dan korban jiwa, Bupati mengaku sudah menerima laporan dari pihak rumah sakit, bahwa semua korban sudah tertangani.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
3 Bulan, Koperasi Merah Putih di Sumenep Belum Punya Stempel
3 Bulan, Koperasi Merah Putih di Sumenep Belum Punya Stempel
Surabaya
Bahagianya Iswahyudi yang Dulu Harus Ngungsi ke Rumah Nenek saat Hujan, Rumah Reyotnya Dibongkar dan Dibangun TNI
Bahagianya Iswahyudi yang Dulu Harus Ngungsi ke Rumah Nenek saat Hujan, Rumah Reyotnya Dibongkar dan Dibangun TNI
Surabaya
Mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi Divonis Penjara 6 Tahun 6 Bulan
Mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi Divonis Penjara 6 Tahun 6 Bulan
Surabaya
Jenazah Pria dengan Mata Tertutup Ditemukan di Sampang Tanpa Identitas
Jenazah Pria dengan Mata Tertutup Ditemukan di Sampang Tanpa Identitas
Surabaya
Banjir Lahar Gunung Semeru Tak Halangi Cinta Bahrul Ulum
Banjir Lahar Gunung Semeru Tak Halangi Cinta Bahrul Ulum
Surabaya
Perjuangan Siswa di Sumberlangsep Lumajang, Turuni Tangga dan Digendong Orang Tua Seberangi Banjir Lahar agar Bisa Sekolah
Perjuangan Siswa di Sumberlangsep Lumajang, Turuni Tangga dan Digendong Orang Tua Seberangi Banjir Lahar agar Bisa Sekolah
Surabaya
Banjir Lumajang Surut, Warga Kutorenon Mulai Bersihkan Rumah
Banjir Lumajang Surut, Warga Kutorenon Mulai Bersihkan Rumah
Surabaya
Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak
Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak
Surabaya
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Surabaya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Surabaya
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Surabaya
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Surabaya
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Surabaya
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Surabaya
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau