KOMPAS.com – Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang terus berkembang pesat diramal akan memengaruhi berbagai jenis pekerjaan.
Hal ini terungkap dalam laporan terbaru yang dirilis Microsoft. Dalam laporan itu, dikatakan bahwa ada sejumlah profesi yang paling rentan tergantikan oleh teknologi AI. Laporan itu juga mencakup daftar pekerjaan yang dinilai masih aman dari kecanggihan AI.
Laporan tersebut menganalisis sekitar 100.000 percakapan pengguna dengan Bing Copilot, chatbot berbasis AI milik Microsoft. Data yang diambil berasal dari periode Januari hingga September 2024.
Data yang digunakan diambil dari pengguna di Amerika Serikat dan disesuaikan dengan data pekerjaan dari O*NET dan BLS (Bureau of Labor Statistics). Microsoft mengeklaim data tersebut bersifat anonim dan tidak disimpan atau langsung dihapus.
Dari data ini, Microsoft mengidentifikasi aktivitas kerja yang paling sering dibantu AI serta potensi keberhasilannya dalam menyelesaikan tugas pengguna. Hasil analisis ini kemudian dikalkulasi ke dalam skor keterpaparan AI untuk tiap profesi.
Baca juga: PHK 9.000 Karyawan Microsoft, Satya Nadella Curhat: Ini Keputusan Tersulit
"Penelitian ini menunjukkan bahwa AI mendukung banyak tugas, khususnya dalam penelitian, penulisan, dan komunikasi, namun tidak berarti AI mampu sepenuhnya menggantikan seluruh profesi," kata Kiran Tomlinson, peneliti utama Microsoft Research, dikuti KompasTekno dari Fortune, Sabtu (6/9/2025).
Dari riset tersebut, diketahui bahwa profesi penerjemah dan juru bicara adalah yang paling terancam digantikan oleh AI.
Kemudian profesi sejarawan, pramugari, sales layanan jasa, penulis, serta pengarang juga masuk dalam daftar ini.
Daftari ini disusun menggunakan skor AI applicability. Skor ini menunjukkan seberapa besar kemungkinan pekerjaan tersebut dapat dibantu atau digantikan AI.
Skor tersebut memiliki rentang 0-1. Semakin skornya mendekati angka 1, maka semakin tinggi potensi dampak dari AI terhadap profesi tersebut.:
Berikut adalah beberapa profesi yang disebut paling rentan terdampak AI:
Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan teknologi AI generatif tidak lagi terbatas di sektor teknologi saja.
Pengaruhnya telah merambah ke berbagai bidang publik yang sebelumnya dianggap aman dari disrupsi teknologi, seperti media, pendidikan, keuangan, pariwisata, hingga layanan pelanggan.
Meski begitu, laporan Microsoft juga mencantumkan daftar pekerjaan yang diperkirakan masih cukup aman dari ancaman AI.
Profesi-profesi ini umumnya menuntut keterampilan manual, tenaga fisik, intuisi, serta kemampuan penilaian dalam situasi kompleks yang belum bisa direplikasi oleh kecerdasan buatan. Beberapa di antaranya meliputi:
Pekerjaan-pekerjaan ini dinilai sulit digantikan oleh AI karena memerlukan keahlian praktis yang tinggi, interaksi fisik langsung, hingga keterlibatan emosional dengan manusia lain.
Baca juga: Perusahaan Elon Musk Rilis Grok Imagine, AI Pembuat Video Bebas 15 Detik
Studi ini menjadi pengingat bahwa transformasi digital bukan lagi isu masa depan, melainkan realitas yang sudah terjadi sekarang.
Studi ini juga dilakukan bukan untuk menimbulkan kepanikan, melainkan sebagai bentuk kesadaran dan dorongan agar pekerja mulai beradaptasi.
Microsoft menekankan, skor tinggi bukan berarti pekerjaan pasti akan hilang, melainkan menunjukkan kecocokan antara aktivitas kerja dengan kemampuan AI saat ini.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini