Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Ton Sampah Diangkut dari Pulau Bunaken

Kompas.com - 05/04/2018, 16:47 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Balai Taman Nasional Bunaken (BTNB) bersama pemerintah daerah mengeluarkan tiga ton sampah dari Pulau Bunaken sejak Januari 2018. Operasi terakhir dilakukan pada Senin (2/04/2018), menghasilkan satu ton sampah.

Dalam rangka pembersihan kawasan konservasi sekaligus wisata tersebut, tim mengangkut sebanyak 200 karung sampah dengan berat rata-rata 4-5 kg.

Humas BTNB, Eko Wahyu Handoyo, mengatakan rata-rata ada kurang lebih satu ton sampah dalam satu bulan. Jumlah ini diperkirakan naik dari tahun lalu.

"Mungkin ada kenaikan, kebetulan tahun ini pas cuaca gak baik jadi banyak volume sampah)nya," tutur Eko saat dihubungi KompasTravel, Kamis (5/4/2018).

Kumpulan sampah tersebut mayoritas bukan berasal dari Pulau Bunaken, melainkan dari daratan utama Sulawesi, bahkan Kalimantan. Sampah tersebut diduga terbawa arus pusaran air yang memang bermuara di kawasan Bunaken.

Banyak sampah tersebut dirasa cukup mengganggu estetika taman nasional. Saat cuaca ekstrem seperti ini tumpukan sampah cukup mengotori kawasan wisata laut di sekitar Pulau Bunaken.

Kegiatan membersihkan sampah rutin di Taman Nasional Bunaken, Senin (2/4/2018)Balai Taman Nasional Bunaken Kegiatan membersihkan sampah rutin di Taman Nasional Bunaken, Senin (2/4/2018)

"Utamanya dari segi estetika, karena nanti wisatawan mengira kalau tempatnya jorok, pengelolaannya kurang baik. Padahal ini limpahan, dan pusarannya memang sudah ekosistemnya," jelas Eko saat dihubungi KompasTravel.

Dari siaran tertulis BTNB yang diterima KompasTravel, sampah tersebut didominasi sampah plastik rumah tangga, hingga kayu glondongan dari perkebunan.

Setelah dikumpulkan kemudian dijadikan satu dalam wadah-wadah karung, sampah tersebut diangkut menggunakan perahu, di bawa ke daratan untuk ditempatkan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manado.

Kepala SPTN Wilayah I, Arma Janti juga mengatakan hal yang sama, bahwa hulu sampah umumnya berasal dari daratan utama Sulawesi yang mengalir ke perairan kemudian terbawa arus.

Kegiatan membersihkan sampah rutin di Taman Nasional Bunaken, Senin (2/4/2018)Balai Taman Nasional Bunaken Kegiatan membersihkan sampah rutin di Taman Nasional Bunaken, Senin (2/4/2018)

Menurutnya, jika dikumpulkan, sampah-sampah plastik ini per hari bisa mendapatkan lima karung di perairan, akan tetapi volume sampah akan meningkat dalam kondisi hujan atau cuaca ekstrim, dengan jenis sampah yang beragam pula mulai dari kayu gelondongan, plastik, kaleng dan sebagainya.

"Dalam tahun 2018 ini Bunaken menjadi Role Model dalam penanganan sampah. Sebenarnya sampah tersebut dapat diolah kembali menjadi sesuatu yang bersifat ekonomis, sehingga dapat memberikan nilai tambah pada masyarakat," pungkasnya.

Ia berharap, ke depan instansi terkait dapat berupaya menemukan teknologi tepat guna dalam penanganan sampah di Taman Nasional Bunaken.

Koordinator Resort Bunaken, Taman Nasional Bunaken Frans Motto mengatakan bahwa permasalahan utama di kita adalah sampah, seolah-olah ini menjadi hal yang klasik.

Pihak TN Bunaken bersama Pemerintah Kota Manado melalui Kecamatan Bunaken Kepulauan dengan dibantu oleh beberapa dive center berupaya melakukan kegiatan pembersihan pantai secara rutin.

Kegiatan membersihkan sampah rutin di Taman Nasional Bunaken, Senin (2/4/2018)Balai Taman Nasional Bunaken Kegiatan membersihkan sampah rutin di Taman Nasional Bunaken, Senin (2/4/2018)

"Kita ketahui bersama bahwa Bunaken merupakan barometer wisata bahari di Sulawesi Utara, pusat keanekaragaman hayati di bibir pasifik, icon ini selayaknya kita jaga, dengan melakukan pengambilan sampah yang masuk ke kawasan," tutur Motto.

Ia berharap kegiatan rutin tersebut memberikan edukasi berharga kepada warga agar selalu menjaga kebersihan, membuang sampah pada tempatnya.

Selain itu ia meminta kepada para pemangku kepentingan baik Pemerintah, Pemerintah Daerah, Pengusaha Wisata agar bersama-sama mengkampanyekan kebersihan lingkungan.

"Bunaken memberikan dampak nyata dalam perkembangan perekonomian sehingga kelestariannya harus kita jaga," imbuh Motto.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Gratis Piknik Malam Lihat Supermoon di Planetarium Jakarta, Ini Caranya
Gratis Piknik Malam Lihat Supermoon di Planetarium Jakarta, Ini Caranya
Travelpedia
FOTO: Museum Arkeologi Terbesar di Dunia yang Baru Buka di Mesir
FOTO: Museum Arkeologi Terbesar di Dunia yang Baru Buka di Mesir
Travel News
Lift Kaca dan Bayangan Pembangunan di Tebing Bali
Lift Kaca dan Bayangan Pembangunan di Tebing Bali
Travel News
Saat Bromo Tak Sekadar Menawarkan Pemandangan, tapi Juga Cerita Hidup
Saat Bromo Tak Sekadar Menawarkan Pemandangan, tapi Juga Cerita Hidup
BrandzView
Wings Air Buka Rute Nabire-Biak PP, Terbang Dua Kali Seminggu
Wings Air Buka Rute Nabire-Biak PP, Terbang Dua Kali Seminggu
Travel News
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Travel News
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Travelpedia
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Travel News
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Travel News
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Travel News
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Travel News
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Travel News
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Travel News
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
Travel News
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau