Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Ikut Tanam Bibit Mangrove, Turun ke Lahan Berlumpur

Kompas.com - 10/08/2023, 20:09 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penanaman bibit pohon mangrove atau bakau tidak hanya bisa dilakukan di pesisir pantai menggunakan media pasir. Bibit mangrove juga bisa ditanam di media berlumpur.

"Media yang digunakan untuk penanaman mangrove itu bermacam-macam. Di sini kita tanam menggunakan tanah, lalu dipindahkan ke media berlumpur," kata petugas di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk, Aldi, di Jakarta Utara, Jumat (4/9/2023).

Baca juga: Cara Ikut Tanam Mangrove Bumi Journey, Wisata Peduli Lingkungan

Kompas.com berkesempatan mencoba menanam bibit mangrove menggunakan media tanah berlumpur di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk, Jakarta Utara bersama organisasi trip wisata hijau Bumi Journey pada Jumat (4/8/2023). Berikut ulasan singkatnya.

Pengalaman tanam mangrove di media berlumpur

Sebelum tanam mangrove, peserta trip mengikuti sesi diskusi mengenai iklim dan pentingnya penanaman mangrove.

Pada sesi ini peserta trip diberikan materi mengenai keadaan bumi saat ini, serta langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mengurangi emisi karbon.

Setelah itu, peserta trip diajak melihat proses penanaman benih mangrove menggunakan media tanah.

Baca juga: Mengenal Bumi Journey, Inisiasi Trip Wisata Peduli Lingkungan

Cara penanaman benih mangrove di sini relatif mudah, cukup tancapkan benih dengan posisi bagian tumpul ke dalam polybag berisi tanah.

Setelah itu benih mangrove dirawat dengan cara disiram secara berkala hingga benih tumbuh menjadi bibit yang layak ditanam di media lumpur.

"Bibit yang siap untuk ditanam yaitu yang sudah punya lima sampai enam helai daun. Tumbuhnya sekitar tiga sampai empat bulan," kata Aldi kepada Kompas.com.

Menanam di area lumpur

Trip kemudian dilanjutkan dengan menanam bibit mangrove di area berlumpur.

Area berlumpur ini digenangi dengan air laut. Beruntungnya pada saat turun ke dalam area berlumpur, air laut sedang surut. Jadi, air hanya sampai sebatas bagian atas pinggang saya.

Tim Kompas.com tanam mangrove bersama Bumi Journey.KOMPAS.com/SUCI WULANDARI PUTRI Tim Kompas.com tanam mangrove bersama Bumi Journey.

Di media berlumpur, bibit mangrove ditanam di dalam bronjong. Bronjong yaitu tempat khusus yang terbuat dari bambu, digunakan untuk meletakkan bibit mangrove.

"Bronjong digunakan untuk menahan bibit mangrove supaya tidak tersapu arus air laut ketika pasang," kata Aldi.

Baca juga: Cara ke Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk Naik TransJakarta

Kata Aldi, setelah bibit mangrove ditanam, pertumbuhan bibit tersebut akan dipantau oleh para petugas selama enam bulan hingga satu tahun.

Apabila dalam masa pertumbuhan ada bibit yang mati, maka akan diganti dengan bibit yang baru.

Usai kegiatan menanam, Kompas.com lanjut bersih-bersih karena sebagian besar pakaian sudah basah terkena air berlumpur.

Kegiatan penanaman bibit mangrove kali ini cukup menyenangkan, terutama saat melihat banyak peserta trip yang tidak tahan dengan rasa geli saat menginjak lumpur. Tak terkecuali tim Kompas.com yang ikut serta.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Gratis Piknik Malam Lihat Supermoon di Planetarium Jakarta, Ini Caranya
Gratis Piknik Malam Lihat Supermoon di Planetarium Jakarta, Ini Caranya
Travelpedia
FOTO: Museum Arkeologi Terbesar di Dunia yang Baru Buka di Mesir
FOTO: Museum Arkeologi Terbesar di Dunia yang Baru Buka di Mesir
Travel News
Lift Kaca dan Bayangan Pembangunan di Tebing Bali
Lift Kaca dan Bayangan Pembangunan di Tebing Bali
Travel News
Saat Bromo Tak Sekadar Menawarkan Pemandangan, tapi Juga Cerita Hidup
Saat Bromo Tak Sekadar Menawarkan Pemandangan, tapi Juga Cerita Hidup
BrandzView
Wings Air Buka Rute Nabire-Biak PP, Terbang Dua Kali Seminggu
Wings Air Buka Rute Nabire-Biak PP, Terbang Dua Kali Seminggu
Travel News
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Travel News
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Travelpedia
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Travel News
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Travel News
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Travel News
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Travel News
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Travel News
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Travel News
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
Travel News
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau