KOMPAS.com - Warga maupun wisatawan mengeluhkan tak lagi bebas mengunjungi Pantai Binongko Labuan Bajo dan Pulau Padar TN Komodo, Nusa Tenggara Timur.
Seorang warga bercerita, dirinya diusir petugas keamanan hotel saat berada di Pantai Binongko.
Sementara warga yang lain menceritakan dirinya dan rombongan dilarang berwisata di Pulau Padar karena harus membawa pemberitahuan dari Taman Nasional, karena di kawasan itu akan dibangun hotel.
"Pada suatu senja, saya dan teman saya hendak menikmati Pantai Binongko, pesisir utara Labuan Bajo. Pantai yang dulu dinikmati umum, sekarang sudah menjadi milik pribadi investor," kata Rafael dikutip dari Kompas.com, Kamis (3/4/2025).
Baca juga: Pantai Binongko Labuan Bajo Dicaplok, Warga Dilarang Masuk Pantai, DPRD Bersuara
Rafael bercerita, saat mereka hendak memasuki pantai, mereka dihadang oleh petugas keamanan.
Meski demikian, keduanya tetap nekat karena meyakini bahwa pantai merupakan ruang publik.
"Sampai di pantai, kami pun dilarang lagi oleh satpam yang lain untuk berjalan di pantai, maka terjadilah adu mulut," katanya.
Baca juga: DPRD Bersuara Soal Warga Dilarang Masuk ke Pantai Binongko Labuan Bajo
Tak hanya di Pantai Binongko, sejumlah wisatawan juga dilarang mengunjungi Pulau Padar, Taman Nasional Komodo.
Hugo, seorang pemandu wisata bercerita, dirinya dilarang masuk ke pantai oleh seorang penjaga kawasan pada Minggu (6/4/2025) pagi.
Pemandu wisata yang mengaku berasal dari PT PHC itu melarang Hugo membawa rombongan.
Baca juga: Pulau Padar Labuan Bajo: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Cara Menuju
Penjaga tersebut menyatakan bahwa untuk bisa masuk ke pantai, wisatawan harus memberikan pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak Balai Taman Nasional Komodo (TNK).
"Dia sarankan kami untuk pergi ke Long Beach atau Pink Beach yang lain karena sebentar lagi atasannya mau datang cek bangunan. Ketika saya tanya kenapa kami dilarang menikmati pantai padahal kami sudah bayar tiket TNK, dia menjawab bahwa 4 atau 5 tahun ke depan akan dibangun hotel-hotel di sini. Dia takut atasannya marah jika ketahuan ada turis masuk di pantai itu," jelasnya.
Demi kenyamanan tamu, Hugo tak melanjutkan berdebat, lalu memilih berpindah lokasi.
Terkait hal ini, Kepala Balai Taman Nasional Komodo Hendrikus Rani Siga membantah ada pengusiran yang dilakukan petugas di Pulau Padar.