KOMPAS.com - Kereta kelas Bisnis yang beroperasi di Pulau Jawa resmi dihapus. Penghapusan kereta kelas bisnis ini sejalan dengan percepatan modernisasi sarana perkeretaapian menggunakan rangkaian kereta Stainless Steel New Generation.
Kendati demikian, Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan bahwa KAI tetap mempertimbangkan pengoperasian kembali kelas Bisnis di Pulau Jawa pada perjalanan fakultatif yang dapat dilakukan pada momen-momen tertentu, seperti libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) atau Lebaran.
"Modernisasi ini menjadi bagian dari transformasi layanan KAI agar semakin selaras dengan kebutuhan pelanggan dan mendukung perkembangan industri perkeretaapian nasional,” ujar Anne dalam siaran resmi, dikutip Jumat (18/7/2025).
Baca juga: Kereta Api Kelas Bisnis di Pulau Jawa Resmi Dihapus
Terbaru, KA Gumarang relasi Surabaya Pasarturi–Pasarsenen PP mulai melayani pelanggan dengan menggunakan rangkaian Stainless Steel New Generation per 15 Juli 2025.
Disusul sehari kemudian, KA Tegal Bahari relasi Pasarsenen–Tegal pp juga resmi beroperasi dengan rangkaian terbaru tersebut per 16 Juli 2025.
Dengan pengoperasian dua layanan ini, kata Anne, seluruh kereta api jarak jauh yang dikelola KAI di Pulau Jawa kini melayani pelanggan dengan kelas Eksekutif, Ekonomi Komersial, dan Ekonomi PSO (Public Service Obligation).
"Peningkatan layanan akan terus dilakukan, khususnya pada kelas ekonomi agar semakin nyaman," tambahnya.
Kendati demikian, KAI tetap mempertahankan kereta kelas Bisnis di Pulau Sumatera.
Di antaranya yaitu beroperasi pada KA Sribilah Utama relasi Medan–Rantauprapat pp di Divre I Medan, serta KA Sindang Marga relasi Kertapati–Lubuk Linggau pp di Divre III Palembang.
Layanan ini, lanjut Anne, memberikan alternatif perjalanan yang nyaman dan terpercaya bagi masyarakat Sumatera.
Sebagai informasi, rangkaian kereta terbaru ini menghadirkan sejumlah peningkatan kualitas layanan, mulai dari bodi berbahan stainless steel yang lebih tahan korosi, kursi ergonomis dengan ruang kaki luas dan footrest individual, hingga Passenger Information Display System (PIDS) yang menampilkan informasi perjalanan secara real-time.
Tidak hanya itu, pintu elektrik otomatis dengan peredam suara menciptakan suasana kabin yang lebih tenang.
Baca juga: Aturan Naik Kereta Api Bandara untuk Penumpang Anak, Simak!
Dari sisi teknis, rangkaian ini menggunakan bogie tipe K10 yang mendukung kestabilan hingga kecepatan 120 km/jam serta sambungan antarkereta corrugated bellows yang meredam getaran.
Fasilitas stop kontak dan port USB juga tersedia di setiap kursi, hal ini selaras dengan kebutuhan pelanggan digital masa kini.
"Modernisasi sarana ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan KAI dalam meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan, sekaligus memperkuat ekosistem industri dalam negeri melalui peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)," katanya.