Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unik, Durian Ini Tak Berbau Menyengat

Kompas.com - 09/05/2015, 13:46 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

WARU, KOMPAS.com - Ini bukan sembarang buah berduri. Buah ini secara fisik jika dilihat sekilas mirip buah durian. Kulitnya sama-sama berduri tetapi ukuran buah tidak terlalu besar.

"Ini durian lai. Cuma tumbuh di Kalimantan Selatan dan Timur," kata Martina, penjual durian lai di pinggir Jalan Provinsi, Desa Api-Api, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, kepada KompasTravel, Jumat (8/5/2015).

Rombongan "Jelajah Sepeda Kompas Banjarmasin-Balikpapan" menyempatkan diri untuk menyantap buah ini saat menjelang akhir Etape 5 Tanah Grogot-Waru, Jumat (8/5/2015) kemarin. Para pesepeda langsung menyergap meja dagangan yang penuh dengan buah lai itu.

Martina segera membelah satu persatu buah tersebut untuk disajikan kepada para pesepeda. Para pesepeda yang berhenti mendadak terkejut ketika buah lai telah terbelah.

"Wah daging buahnya beda ya. Unik. Tidak bau lagi. Mau dong coba," seloroh Endi, salah satu peserta "Jelajah Sepeda Kompas".

KompasTravel sempat mencicipi daging durian khas Kalimantan ini. Bau menyengat yang biasa keluar dari durian pada umumnya tidak ditemui pada buah lai ini. Daging buah berwarna jingga agak kemerahan.

KOMPAS.com/Wahyu Adityo Prodjo Daging Durian Lai khas Kalimantan Timur berwarna orange kemerahan yang dijual di pinggir Jalan Propinsi, Desa Api-Api, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Jumat (8/5/2015).
Dalam satu sisi dapat berisi hingga lima biji buah. Tekstur dan rasanya seperti ubi merah dengan rasa manis yang tidak terlalu pekat. Salah satu pesepeda, Budiman Setiono, mengaku pada awalnya tidak mengetahui jenis buah berduri tersebut.

Ia tidak terlalu suka dengan buah durian. Namun ketika melihat dan mencium aroma durian ini, ia sontak ingin mencicipi. Ia langsung mengambil satu buah durian ini untuk dilahap.

"Sebelumnya saya tidak suka durian. Kalau durian lokal, baunya menusuk. Tidak menyangka ketemu durian pas sepedaan. Kalau yang ini, pas pertama melihat langsung ingin coba. Warnanya unik terus bentuknya kecil jadi lucu, Mantap," katanya.

Martina mengatakan bahwa buah durian lai ini memiliki banyak variasi warna seperti jingga, merah, dan kuning. Berat buah ini mulai dari setengah kilogram hingga tiga kilogram. Ia mengaku buah lai yang dijualnya merupakan hasil kebunnya sendiri.

"Saya punya dua hektar. Sudah hampir 20 tahun jualan durian lai. Masyarakat di sini juga punya kebun buah lai," katanya.

Untuk mencicipi kuliner khas Kalimantan ini, satu buah lai dihargai mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 35.000. Harga tersebut tergantung besar ukuran buah lai tersebut. Jika telah mencoba, jangan khawatir mulut dan tangan akan bau. Durian lai tidak meninggalkan bau yang menyengat seperti durian pada umumnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Gratis Piknik Malam Lihat Supermoon di Planetarium Jakarta, Ini Caranya
Gratis Piknik Malam Lihat Supermoon di Planetarium Jakarta, Ini Caranya
Travelpedia
FOTO: Museum Arkeologi Terbesar di Dunia yang Baru Buka di Mesir
FOTO: Museum Arkeologi Terbesar di Dunia yang Baru Buka di Mesir
Travel News
Lift Kaca dan Bayangan Pembangunan di Tebing Bali
Lift Kaca dan Bayangan Pembangunan di Tebing Bali
Travel News
Saat Bromo Tak Sekadar Menawarkan Pemandangan, tapi Juga Cerita Hidup
Saat Bromo Tak Sekadar Menawarkan Pemandangan, tapi Juga Cerita Hidup
BrandzView
Wings Air Buka Rute Nabire-Biak PP, Terbang Dua Kali Seminggu
Wings Air Buka Rute Nabire-Biak PP, Terbang Dua Kali Seminggu
Travel News
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Travel News
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Travelpedia
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Travel News
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Travel News
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Travel News
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Travel News
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Travel News
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Travel News
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
Travel News
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau