KOMPAS.com - Membuat prompt saat menggunakan Artificial Intelligence atau AI bisa dikuasai dengan cepat oleh mahasiswa dan dosen.
Prompt AI adalah cara membuat perintah atau instruksi yang diberikan kepada model kecerdasan buatan (AI) untuk menghasilkan output tertentu.
Misalnya saat membuat ide teks penulisan kuliah atau bahan mengajar, mahasiswa dan dosen bisa membuat kalimat khusus yang membantu AI memenuhi kebutuhanmu.
Baca juga: 6 Cara Tugas Kuliah Mahasiswa Lolos AI Detector
Contoh dan jenis prompt atau prompting, bisa dicek pada buku Panduan Penggunaan Generative Artificial Intelligence (GenAI) Pada Pembelajaran di Perguruan Tinggi oleh Kemendikbud. Panduan ini bisa di download pada link ini.
Lalu apa saja jenis dan contoh prompt AI?
Mahasiswa yang ingin memanfaatkan teknologi GenAI, khususnya berbasis teks seperti ChatGPT. Ada beberapa panduan yang dapat digunakan hasil kurasi dari teknik prompting terkini (Prompt Engineering Guide).
Misalnya, saat ini kamu sedang membuat tugas kuliah mengenai perubahan iklim. Maka ada contoh cara prompting dari masing-masing jenis prompt AI:
1. Instruction Clarity
Adalah teknik prompting yang memastikan instruksi yang diberikan ke LLM jelas, spesifik, dan tidak ambigu. Ini sangat penting untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Contoh:
Ingin membuat poin utama mengenai perubahan iklim. Jangan menulis "Buat ringkasan perubahan iklim". Karena hasilnya akan luas. Padahal, kamu bermaksud membuat poin per poin dampak perubahan iklim.
Maka prompt AI yang benar:
2. Context Provision
Adalah teknik prompting yang memberikan konteks yang memadai agar model dapat memahami dan merespons instruksi dengan lebih tepat.
Kamu harus memberikan informasi tambahan yang relevan untuk membantu model menginterpretasikan pertanyaan atau tugas yang diberikan. Dengan konteks yang lengkap, respon yang didapatkan akan jauh lebih akurat.