Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Visa Dicabut Usai Demo Pro-Palestina, Mahasiswa Universitas Columbia Tinggalkan AS

Kompas.com - 16/03/2025, 03:00 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber BBC

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa Universitas Columbia asal India, Ranjani Srinivasan, meninggalkan Amerika Serikat (AS) secara sukarela setelah visanya dicabut akibat keterlibatannya dalam protes pro-Palestina.  

Menurut Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS), visa Srinivasan dicabut pada 5 Maret 2025 atas tuduhan mendukung kekerasan dan terorisme.  

Langkah self-deporting diambil oleh Srinivasan untuk menghindari risiko dideportasi dengan pesawat militer AS, seperti yang dialami sejumlah orang baru-baru ini.

Baca juga: Universitas Columbia Beri Sanksi Para Mahasiswa Pro-Palestina yang Duduki Kampus

Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Kristi Noem menanggapi hal ini dengan mengunggah video Srinivasan di bandara.

Dalam video tersebut, ia menyatakan bahwa siapa pun yang mendukung kekerasan dan terorisme tidak memiliki tempat di AS.  

"Mendapat visa untuk tinggal dan belajar di AS adalah hak istimewa. Ketika Anda mendukung kekerasan dan terorisme, hak itu harus dicabut, dan Anda tidak pantas berada di negara ini,"  tulisnya di platform X, dikutip dari BBC, Sabtu (15/3/2025).  

"Saya senang melihat salah satu mahasiswa pro-Palestina dari Universitas Columbia menggunakan aplikasi CBP Home untuk self-deport," imbuh Noem.

Baca juga: Mahasiswa Palestina di Columbia Ditangkap, Istri: Saya Tak Menyangka Ini Terjadi

Diketahui, Universitas Columbia menjadi tempat demonstrasi pro-Palestina di tengah konflik Israel-Hamas yang sedang berlangsung.  

Pekan lalu, seorang mantan mahasiswa Columbia University keturunan Palestina, Mahmoud Khalil, ditangkap oleh otoritas AS dan mencaut status kartu hijaunya. 

Selain itu, mahasiswa lain bernama Leqaa Kordia juga ditangkap oleh petugas imigrasi setelah masa berlaku visanya berakhir dan dilaporkan pernah ikut serta dalam aksi serupa.

Tindakan keras otoritas AS ini menjadi peringatan bahwa kebijakan Pemerintah AS terhadap demonstran pro-Palestina semakin ketat, terutama bagi mereka yang memiliki status visa sementara.

Baca juga: Mahasiswa Palestina yang Demo di Universitas Columbia Ditangkap

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau