Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Pesawat Hari Kiamat AS, Mampu Tahan Ledakan Nuklir

Kompas.com - 19/06/2025, 15:49 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - "Pesawat hari kiamat" Amerika Serikat (AS) atau Boeing E-4B menjadi sorotan dalam perang Iran-Israel yang masih berkecamuk.

Pada Selasa, (17/6/2025) malam, salah satu pesawat kiamat AS dilaporkan terbang ke Pangkalan Gabungan Andrews di ibu kota Washington DC.

Penerbangan pesawat tersebut terjadi ketika Presiden AS Donald Trump mempertimbangkan apakah akan menyerang fasilitas nuklir Iran dalam perang Teheran melawan Israel.

Pesawat hari kiamat adalah pesawat dirancang untuk melindungi pejabat penting AS, terutama presiden, serta memastikan pemerintah "Negeri Paman Sam" tetap beroperasi ketika terjadi perang nuklir.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut spesifikasi pesawat hari kiamat AS.

Baca juga: Pesawat Kiamat Trump Terbang Jauh ke Ibu Kota AS, Pakai Kode Tak Biasa ORDER01

Spesifikasi pesawat hari kiamat

AS memiliki empat unit "pesawat hari kiamat" dan rutin melakukan penerbangan sepanjang tahun untuk menjaga kesiapan militer.

"Pesawat hari kiamat" berfungsi sebagai pos komando penerbangan bagi presiden, menteri pertahanan, dan pejabat penting pemerintah serta militer lainnya selama masa krisis dan bila terjadi keadaan darurat.

Setiap E-4B dapat menampung kru hingga 112 orang dan memiliki jangkauan lebih dari 11.000 kilometer (km).

Pesawat ini mampu menahan ledakan nuklir, serangan siber, dan efek elektromagnetik, serta dilengkapi untuk menembakkan misil balasan.

Baca juga: Mengenal Ilyushin Il-80 Maxdome, Pesawat Hari Kiamat Milik Rusia yang Komponennya Dicuri Orang

Pesawat ini juga dilengkapi dengan pelindung termal dan nuklir, serta dapat berkomunikasi dengan siapa pun di mana pun di dunia, berkat 67 piringan satelit dan antena yang terdapat dalam kubah radar.  

Pesawat ini dirancang untuk tetap terbang dan beroperasi di udara selama seminggu penuh tanpa perlu mendarat, serta dapat mengisi bahan bakar di udara.  

Dengan 18 tempat tidur, ruang briefing, area kerja tim, ruang konferensi, ruang komando, dan area istirahat yang tersebar di tiga dek, pesawat ini dirancang sebagai “Pentagon Terbang” dalam keadaan darurat nasional.

Basis pesawat

E-4B adalah versi militer dari Boeing 747-200. E-4B juga memiliki sistem kelistrikan yang dirancang untuk mendukung peralatan elektronik canggih dan berbagai macam peralatan komunikasi. 

Sistem komunikasi satelit canggih menyediakan komunikasi di seluruh dunia bagi para pemimpin tingkat atas melalui pusat operasi udara. 

Baca juga: Sedang Dikandangkan, Komponen Pesawat Hari Kiamat Milik Rusia Dicuri

Fasilitas lainnya termasuk perisai efek nuklir dan termal, kontrol akustik, fasilitas kontrol teknis yang ditingkatkan, dan sistem pendingin udara yang ditingkatkan untuk mendinginkan komponen listrik.

Untuk memberikan dukungan langsung kepada presiden, menteri pertahanan, dan komando staf gabungan, setidaknya satu E-4B difungsikan sebagai Pusat Operasi Lintas Udara Nasional atau NAOC dan bersiaga 24 jam sehari, 7 hari seminggu.

Selain misi nasional, E-4B juga bisa dukungan kepada Badan Manajemen Darurat Federal, yang menyediakan kemampuan komunikasi dan pusat komando untuk upaya bantuan setelah bencana alam, seperti badai dan gempa bumi.

Komando Serangan Global Angkatan Udara menjadi pihak yang mengurus menyediakan awak pesawat, pemeliharaan, keamanan, dan dukungan komunikasi pesawat hari kiamat. 

Operasi E-4B diarahkan oleh komando staf gabungan dan dilaksanakan melalui Komando Strategis AS. 

Baca juga: Siang Ini, Pesawat Hari Kiamat AS Mendarat di Bandara Soekarno-Hatta

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau