Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Mabuk Sebelum Terbang Bikin 3 Penerbangan Delay, Begini Tanggapan Maskapai

Kompas.com - 13/09/2025, 11:36 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Japan Airlines (JAL) secara terbuka menyampaikan permintaan maaf setelah insiden pilot mabuk menyebabkan delay atau keterlambatan tiga penerbangan pada 28 Agustus 2025.

Presiden JAL Mitsuko Tottori menyampaikan penyesalan mendalam dalam konferensi pers pada Rabu (11/9/2025).

"Kami menanggapi situasi ini dengan sangat serius karena insiden ini terjadi meskipun langkah-langkah pencegahan sudah diberlakukan sejak Desember lalu," kata Tottori.

Baca juga: Ratusan Pilot Jerman Ketiduran Saat Terbang, Kelelahan Kerja Makin Parah

Peristiwa bermula ketika seorang pilot JAL meminum alkohol berlebihan saat berada di Hawaii, Amerika Serikat (AS), sehingga tidak bisa mengoperasikan penerbangan ke Nagoya, Jepang, keesokan harinya. 

Akibatnya, tiga penerbangan tertunda, termasuk satu penerbangan yang mundur hingga 18 jam, sebagaimana dilansir AFP.

Pada hari yang sama, Chief Safety Officer JAL Yukio Nakagawa dipanggil oleh Kementerian Transportasi Jepang. 

Ia menundukkan kepala dalam-dalam di depan awak media saat menerima surat peringatan tertulis dari pejabat kementerian.

Baca juga: Japan Airlines Delay 18 Jam akibat Pilot Mabuk Sebelum Terbang

Insiden tersebut menjadi kali kedua JAL mendapat peringatan dalam kurun waktu kurang dari setahun. 

Pada Desember 2024, dua pilot maskapai tersebut juga diketahui mengonsumsi alkohol sebelum penerbangan dari Melbourne ke Narita, yang menyebabkan keterlambatan tiga jam.

Sejak kasus itu, JAL melarang konsumsi alkohol bagi awak kokpit selama masa dinas di luar negeri. Namun, aturan tersebut terbukti belum cukup efektif.

Menteri Transportasi Jepang Hiromasa Nakano menyayangkan berulangnya kasus serupa.

Baca juga: Pilot Sakit, Pesawat Delta Belok Sejauh 3.200 Km

"Fakta bahwa insiden seperti ini terus terulang menunjukkan perusahaan gagal mendidik setiap karyawan secara menyeluruh tentang pentingnya keselamatan," ujarnya.

"Hal ini sangat disayangkan," tambahnya.

Kasus pilot mabuk bukan pertama kali menimpa JAL. Pada 2018, seorang pilot maskapai itu ditangkap di Inggris karena hampir 10 kali melebihi batas legal kadar alkohol dalam darah sesaat sebelum penerbangan.

Baca juga: 5 Negara Ini Punya Jet Tempur Canggih, tapi Tak Punya Pilot

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau