Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Siap Akui Negara Palestina tapi Jalan Perdamaian Masih Panjang

Kompas.com - 21/09/2025, 17:40 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Reuters

LONDON, KOMPAS.com - Inggris siap akui negara Palestina dalam Sidang Umum PBB di New York, tetapi ini hanya satu langkah menuju proses yang masih panjang untuk perdamaian di Palestina.

Wakil Perdana Menteri Inggris David Lammy menegaskan bahwa pengakuan negara Palestina tidak akan langsung mewujudkan perdamaian dalam semalam.

Menurutnya, langkah pengakuan tersebut harus menjadi bagian dari proses perdamaian yang lebih luas, sebagaimana yang dilansir dari Reuters pada Minggu (21/9/2025).

Baca juga: Perancis Akan Ambil Risiko Akui Palestina Saat Diancam Israel

“Setiap langkah untuk mengakuinya adalah karena kami ingin menjaga tetap hidup prospek solusi dua negara,” ujar Lammy kepada Sky News, Minggu (21/9/2025).

Ia menambahkan, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer akan membuat keputusan mengenai pengakuan negara Palestina pada Minggu ini.

Pada Juli lalu, Starmer menyatakan bahwa Inggris akan memberikan pengakuan negara Palestina, dengan beberapa syarat yang menyertai.

Syarat itu meliputi Israel mencapai gencatan senjata dengan Hamas, Israel membuka akses bantuan ke Gaza, memastikan tidak ada aneksasi Tepi Barat, serta berkomitmen pada proses perdamaian yang menghasilkan solusi dua negara.

Baca juga: Duka Warga Israel Berujung Seruan Pengakuan Negara Palestina di Sidang Umum PBB

Orang-orang mencari barang-barang yang dapat diselamatkan di tumpukan puing di lokasi runtuhnya Menara Sussi, yang dihancurkan oleh militer Israel, di Kota Gaza pada Sabtu (6/9/2025).AFP/OMAR AL-QATTAA Orang-orang mencari barang-barang yang dapat diselamatkan di tumpukan puing di lokasi runtuhnya Menara Sussi, yang dihancurkan oleh militer Israel, di Kota Gaza pada Sabtu (6/9/2025).

“Sejak pengumuman itu pada Juli, pada kenyataannya, dengan adanya serangan terhadap Qatar, gencatan senjata saat ini hancur berantakan, dan prospeknya suram,” kata Lammy.

Ia juga menyoroti bahwa Israel telah kembali melanjutkan rencana pembangunan permukiman di Tepi Barat.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah merespons keras rencana Inggris mengakui negara Palestina.

Ia menyebut keputusan Inggris ini hanya sebagai bentuk “hadiah kepada Hamas” dan tunduk pada ideologi kelompok tersebut.

Baca juga: Britania Raya Akan Akui Negara Palestina, Netanyahu Tanggapi Sinis

Keputusan Inggris ini diumumkan di tengah perang Israel di Gaza yang semakin menggila.

Israel melancarkan serangan baru untuk merebut Kota Gaza, pusat perkotaan terbesar di wilayah tersebut.

PBB telah menyebut kondisi di Gaza saat ini masuk pada fase krisis kelaparan.

Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 menewaskan 1.219 orang Israel, sebagian besar warga sipil, menurut data resmi yang dihimpun AFP.

Sebagai balasan, kampanye militer Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 65.208 orang, sebagian besar warga sipil, menurut angka dari Kementerian Kesehatan Gaza yang dianggap kredibel oleh PBB.

Baca juga: Inilah Peta Palestina yang Tak Diungkap, Bisa Damaikan Timur Tengah

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau