Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peraih Nobel Perdamaian Asal Venezuela Dihina Presiden Sendiri, tapi Dipuji Trump

Kompas.com - 13/10/2025, 14:33 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber AFP, Reuters

CARACAS, KOMPAS.com - Peraih Hadiah Nobel Perdamaian asal Venezuela, Maria Corina Machado, mendapat kritik tajam dari Presiden Venezuela Nicolas Maduro yang menyebutnya sebagai “penyihir iblis.”

Maduro melontarkan pernyataan itu pada Minggu (12/10/2025), dua hari setelah Komite Nobel Norwegia mengumumkan bahwa Machado, 58 tahun, menjadi penerima Hadiah Nobel Perdamaian 2025.

Dalam pidatonya, sebagaimana dilansir AFP, Maduro menyebut, “Sembilan puluh persen rakyat menolak penyihir iblis itu,” tanpa menyebut nama Machado secara langsung.

Baca juga: Ditelepon Pemenang Nobel, Trump: Mungkin Mau Diberikan ke Saya

“Kami menginginkan perdamaian, dan kami akan memiliki perdamaian—tetapi perdamaian dengan kebebasan dan kedaulatan,” ujar Maduro dalam acara peringatan Indigenous Resistance Day, yang menandai penemuan benua Amerika.

Dapat Nobel karena perjuangan demokrasi

Pemimpin oposisi Venezuela Maria Corina Machado saat berpidato di Caracas, 28 Agustus 2024. Machado pada Jumat (10/10/2025) memenangi penghargaan Nobel Perdamaian, mengalahkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.AFP/JUAN BARRETO Pemimpin oposisi Venezuela Maria Corina Machado saat berpidato di Caracas, 28 Agustus 2024. Machado pada Jumat (10/10/2025) memenangi penghargaan Nobel Perdamaian, mengalahkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Komite Nobel Norwegia menjelaskan bahwa penghargaan kepada Machado diberikan atas “kerja tanpa lelah untuk memperjuangkan hak-hak demokratis rakyat Venezuela dan perjuangannya mencapai transisi yang adil dan damai dari kediktatoran menuju demokrasi.”

Machado, yang dikenal sebagai tokoh oposisi paling keras terhadap pemerintahan berhaluan kiri Maduro, telah lama menyerukan perubahan politik di Venezuela.

Ia menuduh pemerintahan Maduro menindas lawan politik dan menghancurkan sistem demokrasi di negara yang tengah terpuruk akibat krisis ekonomi tersebut.

Namun, di mata pemerintah, Machado kerap digambarkan secara negatif. Ia bahkan sering disebut “La Sayona,” sosok roh perempuan dalam legenda rakyat Venezuela yang digambarkan berkulit putih dan berambut hitam lurus—ciri fisik yang mirip dengan Machado.

Baca juga: Profil Maria Corina Machado, Pejuang Demokrasi Venezuela Peraih Nobel Perdamaian 2025

Dekat dengan Trump

Machado memang dikenal memiliki hubungan dekat dengan Amerika Serikat dan secara terbuka mendukung kebijakan Washington terhadap Caracas.

 Ia juga mendukung manuver militer AS di perairan Karibia yang berdekatan dengan Venezuela.

Dalam wawancara dengan Fox News pada Sabtu (11/10/2025), Machado menyatakan kekagumannya terhadap Donald Trump dan bahkan mendedikasikan penghargaan Nobel Perdamaian itu kepada “rakyat Venezuela yang menderita” dan kepada Trump sendiri.

“Ia pantas mendapatkannya,” kata Machado.

“Karena bukan hanya telah berperan dalam menyelesaikan delapan konflik perang dalam beberapa bulan saja, tetapi tindakannya juga membawa Venezuela ke ambang kebebasan,” imbuhnya.

Pujian balik dari Trump

Adapun Trump dari Washington mengonfirmasi bahwa dirinya telah berbicara langsung dengan Machado.

Halaman:

Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau