LONDON, KOMPAS.com – Raja Charles III resmi mencabut seluruh gelar dan kehormatan kerajaan yang tersisa dari adiknya, Pangeran Andrew, sekaligus memerintahkannya meninggalkan kediaman resmi di Royal Lodge, Windsor.
Keputusan itu diumumkan pada Kamis (30/10/2025), di tengah meningkatnya tekanan publik terkait hubungan Andrew dengan pelaku kejahatan seksual, Jeffrey Epstein.
Sumber kerajaan menyebutkan, Andrew tidak keberatan dengan keputusan Raja Charles untuk mencabut gelarnya. Akta kelahirannya juga tidak akan diubah, dan perubahan tersebut tidak berlaku surut.
Baca juga: Gelar Pangeran Andrew Dicabut, Sarah Ferguson dan Kedua Putrinya Juga Terimbas
Gelar-gelar yang dicabut meliputi Pangeran, Adipati York, Earl of Inverness, dan Baron Killyleagh. Andrew juga kehilangan hak untuk disebut sebagai “Yang Mulia”.
Selain itu, dua tanda kehormatan tertinggi yakni Ordo Garter dan Knight Grand Cross dari Ordo Victoria akan ditarik kembali.
Untuk menyelesaikan proses tersebut, Raja Charles akan mengirimkan surat perintah kerajaan kepada Lord Chancellor, David Lammy, agar pencabutan dilakukan secara resmi.
Langkah ini diambil hanya beberapa minggu setelah Andrew secara sukarela melepaskan gelar Adipati York.
Pada 17 Oktober, Andrew menyatakan dirinya berhenti menggunakan gelar kerajaan karena tuduhan yang terus muncul telah mengganggu tugas Raja dan Keluarga Kerajaan Inggris.
“Saya dengan tegas membantah tuduhan terhadap saya,” ujarnya saat itu.
Sementara itu, mantan istrinya, Sarah Ferguson, tetap mempertahankan gelar Duchess of York, tetapi kini kembali menggunakan nama gadisnya, Ferguson, setelah gelar Duke of York milik Andrew dicabut.
Baca juga: Harga Mahal Skandal: Gelar Dicabut, Pangeran Andrew Tinggalkan Rumah Kerajaan
Sebagaimana dilaporkan BBC pada Jumat (31/10/2025), nama keluarga Mountbatten Windsor diciptakan pada tahun 1960 untuk mencerminkan garis keturunan Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip.
Pada 1917, Raja George V mengganti nama dinasti kerajaan dari Saxe-Coburg dan Gotha menjadi Windsor karena kekhawatiran terhadap sentimen anti-Jerman di Inggris. Nama itu diambil dari Kastil Windsor, kediaman resmi keluarga kerajaan.
Sementara itu, “Mountbatten” merupakan versi Inggris dari “Battenberg,” nama keluarga ibu Pangeran Philip. Selama Perang Dunia I, keluarga tersebut mengubah namanya menjadi Mountbatten demi menghindari sentimen anti-Jerman yang meluas.
Nama ganda “Mountbatten-Windsor” kemudian digunakan sebagai bentuk kompromi untuk menghormati Pangeran Philip, yang dikabarkan merasa anak-anaknya seharusnya juga menyandang nama keluarganya.
Baca juga: Putin Pamer Senjata Nuklir Baru Rusia, Tanda Kekuatan atau Gertakan Politik?
Para sejarawan menilai, pencabutan gelar menandai akhir dari peran publik Pangeran Andrew dalam keluarga kerajaan.