Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Virginia Giuffre Rayakan Pencabutan Gelar Pangeran Andrew, Sebut Kemenangan Sejarah

Kompas.com - 31/10/2025, 20:44 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber BBC

LONDON, KOMPAS.com – Keluarga mendiang Virginia Giuffre, perempuan yang menuduh Pangeran Andrew melakukan pelecehan seksual, menyebut pencabutan gelar kerajaan Andrew sebagai kemenangan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Gadis biasa dari keluarga biasa ini telah mengalahkan seorang pangeran. Kami sangat bangga padanya,” ujar Sky Roberts, saudara laki-laki Giuffre, kepada BBC dengan suara bergetar menahan tangis.

Meski demikian, Roberts menilai langkah tersebut belum cukup. Ia mendesak agar dilakukan penyelidikan hukum terhadap Andrew.

Baca juga: Ini yang Akan Terjadi Selanjutnya Usai Gelar Pangeran Andrew Dicabut

“Kita harus melakukan semacam penyelidikan lebih lanjut. Andrew masih bebas. Dia harus dipenjara,” tegasnya.

Giuffre meninggal dunia awal tahun ini. Penerbitan memoar anumerta miliknya pada Oktober menambah tekanan terhadap Keluarga Kerajaan Inggris, terutama karena kedekatan Andrew dengan pemodal pedofil Jeffrey Epstein.

Istana Buckingham pada Kamis (30/10/2025) mengumumkan bahwa Raja Charles III telah memulai proses resmi untuk mencabut seluruh gaya, gelar, dan kehormatan kerajaan milik Pangeran Andrew. Sejak itu, ia dikenal sebagai Andrew Mountbatten-Windsor.

Ketika ditanya bagaimana Giuffre mungkin menanggapi keputusan tersebut, Roberts menjawab, “Dia sekarang merayakannya dari surga sambil berkata, ‘Aku berhasil’. Giuffre pasti sangat bangga. Dia hanyalah Andrew”.

Dalam memoarnya, Giuffre menulis bahwa Andrew berhubungan seks dengannya sebanyak tiga kali ketika dirinya masih remaja, dan bahwa sang pangeran merasa tindakan itu sebagai “hak asasinya”. Andrew membantah seluruh tuduhan tersebut.

Pada 2022, Andrew mencapai penyelesaian di luar pengadilan dengan Giuffre. Kesepakatan itu tidak memuat pengakuan bersalah maupun permintaan maaf.

“Ini benar-benar momen yang membahagiakan baginya dan semua korban selamat,” ujar ipar Giuffre, Amanda Roberts.

“Semua yang diperjuangkannya tidak sia-sia,” tambahnya sambil mengenang Giuffre yang disebutnya “hancur” ketika kasus itu terus disorot publik.

Keluarga Giuffre menyebut keputusan Raja Charles sebagai bentuk keadilan moral, tetapi belum cukup secara hukum. Mereka menilai Inggris telah memberikan contoh yang seharusnya diikuti oleh Amerika Serikat.

“Pemerintah AS memegang kunci untuk kasus Jeffrey Epstein yang lebih luas. Inggris sedang menunjukkan apa yang seharusnya dilakukan AS saat ini. Masih banyak lagi, saya jamin,” ujar Roberts.

Baca juga: Gelar Pangeran Andrew Dicabut, Sarah Ferguson dan Kedua Putrinya Juga Terimbas

Awal Oktober lalu, Andrew secara sukarela melepaskan gelar Duke of York, dengan alasan tuduhan yang terus berlanjut mengganggu tugas Keluarga Kerajaan.

Keputusan Raja Charles untuk mencabut gelar ‘pangeran’ datang setelah terungkapnya email tahun 2011 yang menunjukkan Andrew masih berhubungan dengan Epstein, meski ia sebelumnya membantah.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Global
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Global
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Global
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
Global
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Global
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Global
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Global
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Global
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Global
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Global
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Global
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Global
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau