KOMPAS.com - Membawa pulang anak kucing ke rumah bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan sekaligus menantang, apalagi jika kamu sudah memiliki kucing dewasa.
Jika tidak dilakukan dengan hati-hati, pertemuan pertama bisa memicu stres, pertengkaran, bahkan trauma jangka panjang bagi kedua hewan peliharaan itu.
Dengan demikian, penting untuk memperkenalkan anak kucing ke kucing dewasa secara perlahan dan bertahap.
Baca juga: Mengapa Kucing Suka Ikut Pemiliknya ke Kamar Mandi?
Kucing dikenal sebagai hewan yang sensitif terhadap perubahan. Pergantian rutinitas, aroma baru, atau kehadiran hewan lain bisa membuat kucing merasa terancam.
Dilansir dari PetMD, Rabu (30/4/2025), kucing yang stres bisa mengalami berbagai masalah kesehatan seperti gangguan saluran kemih, infeksi pernapasan, muntah, diare, bahkan penurunan nafsu makan.
Secara perilaku, kucing yang merasa tertekan bisa menjadi agresif, merusak barang, atau malah menghindari interaksi.
Baca juga: Mengapa Kucing Tidur di Kotak Pasir?
Jika perkenalan dilakukan dengan terburu-buru, bukan tidak mungkin kucing dewasa menyerang anak kucing karena merasa wilayahnya terganggu. Hal ini bisa menimbulkan luka fisik maupun trauma psikologis.
Di sisi lain, anak kucing yang baru datang juga membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri. Proses perkenalan yang bertahap akan membantu anak kucing tumbuh menjadi hewan yang percaya diri dan lebih mudah bersosialisasi di kemudian hari.
Berikut adalah langkah demi langkah yang bisa kamu terapkan di rumah untuk memperkenalkan anak
Langkah pertama adalah menyediakan ruangan khusus untuk anak kucing selama beberapa minggu pertama.
Baca juga: Seberapa Sering Harus Memandikan Kucing Peliharaan?
Pastikan ruangan tersebut nyaman dan lengkap dengan makanan, air minum, tempat tidur, mainan, kotak pasir, serta tempat bertengger di dekat jendela.
Pintu ruangan harus bisa ditutup rapat agar kucing dewasa tidak langsung masuk. Selama fase ini, kamu bisa menggunakan produk seperti diffuser feromon untuk membantu menurunkan tingkat stres keduanya.
Setelah beberapa hari, saat kedua kucing mulai penasaran satu sama lain dari balik pintu, kamu bisa mulai menukar barang yang memiliki aroma keduanya. Misalnya, letakkan selimut atau mainan anak kucing di area kucing dewasa, dan sebaliknya.
Amati reaksi masing-masing kucing terhadap aroma tersebut. Jika keduanya terlihat tenang dan tidak menunjukkan tanda-tanda stres seperti mendesis, tubuh menegang, atau telinga mendatar, kamu bisa lanjut ke tahap berikutnya.
Baca juga: Benarkah Kucing Bisa Merasa Bersalah? Ini Penjelasannya
Langkah selanjutnya adalah membiarkan masing-masing kucing menjelajahi ruangan milik yang lain, tapi secara bergantian.