JAKARTA, KOMPAS.com- Artis Happy Salma terlibat dalam perayaan peringatan 100 tahun kelahiran sastrawan Indonesia, Pramoedya Ananta Toer.
Untuk memperingati itu, Pramoedya Ananta Toer Foundation dan Komunitas Beranda Rakyat Garuda menyelenggarakan #SeAbadPram yang digelar di kota kelahiran sastrawan tersebut, di Blora, Jawa Tengah pada 6-8 Februari 2025 mendatang.
Beragam kegiatan telah disiapkan untuk mengenang Pramoedya. Salah satu acara utama adalah pembacaan monolog oleh Happy Salma.
Baca juga: Biografi Pramoedya Ananta Toer, Sastrawan Pengarang Bumi Manusia
"Saya juga dapat kesempatan untuk monolog 30 menit ya, monolog singkat untuk Nyai Ontosoroh dalam buku trilogi Pramoedya Ananta Toer berjudul Bumi Manusia," ujar Happy Salma di Taman Ismail Marzuki (TIM), Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).
Monolog ini juga menjadi pengantar untuk pementasan teater Bunga Penutup Abad yang diadaptasi dari novel Bumi Manusia. Teater tersebut dijadwalkan akan dipentaskan pada September 2025 oleh Titimangsa, lembaga budaya yang didirikan oleh Happy Salma.
Happy mengungkapkan, tampil monolog setelah tiga tahun menjadi tantangan tersendiri baginya. Pentas terakhirnya adalah monolog Inggit Garnasih yang dipentaskan tiga tahun lalu.
Baca juga: Film Tebusan Dosa Rilis Teaser Trailer, Dibintangi Happy Salma dan Putri Marino
"Iya, sudah lama banget saya enggak mentas ya, pentas panjang terakhir yang monolog Inggit Ganarsih, itu sekitar mungkin tiga tahun lalu," ucap Happy.
"Jadi saya sekarang lagi mengais-ngais energi saya dan kapasitas pikiran dan otak saya untuk kembali membaca karyanya Pram," lanjut Happy.
Menurut Happy, membaca ulang karya Pramoedya menghidupkan kembali semangatnya.
"Jadi spirit-nya Pram itu saya rasa tidak pernah padam ya dan saya itu menberanikan diri ada di dalam wilayah ekosistem seni, panggung pertunjukan ini salah satunya karena karyanya Pram," ujar Happy.
Happy juga berharap keterlibatannya dalam peringatan ini bisa mendekatkan generasi muda dengan pemikiran Pramoedya.
Baca juga: Tokoh Seni Indonesia yang Jadi Google Doodle, dari Pramoedya Ananta Toer hingga Benyamin Sueb
"Jadi saya rasa saya senang menjadi bagian dari perayaan 100 tahun Pram, agar mungkin generasi muda dekat dengan pemikirannya dan kita bisa mengenal bangsa kita jauh lebih berani, lebih memiliki perspektif dan sudut pandang," tutur Happy.
Gerakan peringatan 100 tahun kelahiran Pramoedya Ananta Toer #SeAbadPram digelar dengan sejumlah acara.
Mulai dari pemancangan nama jalan Pramoedya Ananta Toer, memorial lecture; diskusi, pameran cetak ulang buku-buku Pramoedya, screening film dan
dokumenter,dramatic reading, memorial lecture, pementasan teater, diskusi; pemutaran film, pameran seni patung dan sketsa.
Acara puncaknya ada konser musik Anak Semua Bangsa yang menghadirkan sejumlah musisi nasional.
Festival Perayaan Seabad Pramoedya Ananta Toer di Blora ini menghadirkan juga seniman seniman dari Jakarta maupun Blora, serta para pemikir dan akademisi. Sebagai sebuah kick off, festival di Blora nanti akan menjadi penanda kegiatan-kegiatan lain setelahnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini