Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Warga Datangi Rumah Uya Kuya, Prihatin Kondisi hingga Kasihan terhadap Kucingnya

Kompas.com - 01/09/2025, 14:55 WIB
Revi C. Rantung,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Rumah Uya Kuya yang berlokasi di Duren Sawit, Jakarta Timur, didatangi beberapa warga.

Beberapa warga tersebut datang ingin melihat kondisi rumah setelah digeruduk sejumlah orang pada Sabtu (30/8/2025).

Seorang warga bernama Eni (45) mengaku datang karena penasaran.

Baca juga: Kondisi Terkini Rumah Uya Kuya, Dipasang Garis Polisi dan Banyak Vandalisme

“Iya penasaran, lihat di mana-mana viral, ternyata dekat banget. Makanya langsung ke sini aja,” kata Eni.

“Iya, pengin foto buat kenang-kenangan,” tambah Eni.

Sementara itu, rekan Eni yang enggan disebutkan namanya juga mengaku ingin melihat kondisi rumah Uya.

Baca juga: Namanya Dikaitkan dengan Kontroversi Eko Patrio dan Uya Kuya, Parto Patrio: Ada Lagi

“Iya, abis makan-makan terus lihat ada ini, kasihan gitu,” ujar rekan Eni.

Meski demikian, Eni mengaku iba melihat kondisi rumah Uya, termasuk nasib kucing-kucing peliharaannya.

“Iya kasihan sih, kasihan kucingnya juga. Kita kan cat lovers, takutnya kucingnya kenapa-kenapa,” tutur Eni.

Baca juga: Uya Kuya Bantah Kabur ke Luar Negeri 

Sebelumnya, Uya Kuya mengunggah video klarifikasi di akun Instagram-nya, Kamis (28/8/2025).

Ia menegaskan, tindakannya berjoget murni sebagai bentuk apresiasi terhadap pertunjukan musik, bukan untuk menyindir pihak mana pun.

Dalam video tersebut, Uya menjelaskan bahwa aksinya terjadi setelah pidato tahunan Presiden Prabowo Subianto selesai dan acara ditutup.

Baca juga: Minta Maaf, Uya Kuya: Ini Menjadi Introspeksi Buat Saya

Saat itu, mahasiswa Universitas Pertahanan (Unhan) membawakan lagu "Gemu Fa Mi Re".

“Kita, atau saya, dan beberapa teman yang lain bergoyang karena murni menghargai para pemain musik. Itu saja, tidak lebih, tidak kurang,” kata Uya.

Ia membantah jika aksinya memiliki agenda tersembunyi atau bertujuan menyindir.

Uya menyayangkan tindakannya kemudian dipelintir dan dikaitkan dengan isu lain yang tidak relevan. “Udah, enggak ada maksud untuk ngeledek atau agenda-agenda lain, tidak ada sama sekali,” ucapnya.

Ia pun menyampaikan permohonan maaf secara pribadi jika tindakannya menyinggung masyarakat.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau