KOMPAS.com – Negara Jepang resmi mencatat sejarah baru dengan terpilihnya Sanae Takaichi sebagai Perdana Menteri perempuan pertama dalam sejarah negeri tersebut.
Namun, di balik karier politiknya yang tegas dan konservatif, Sanae Takaichi ternyata memiliki sisi unik: ia adalah seorang drummer heavy metal yang dulu aktif bermain di band saat kuliah.
Baca juga: Jadi PM Wanita Pertama Jepang, Ini 8 Pernyataan Sanae Takaichi yang Tuai Pro Kontra
Sanae Takaichi menggantikan Shigeru Ishiba, yang mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri bulan lalu.
Sanae Takaichi memenangkan pemilihan pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) pada 4 Oktober 2025, dan kemudian secara resmi ditunjuk sebagai Perdana Menteri oleh Kaisar Naruhito pada Senin (21/10/2025), setelah disetujui dua majelis parlemen Jepang.
Baca juga: Sanae Takaichi Jadi PM Wanita Pertama Jepang, Nikkei 225 Sempat Sentuh Rekor
Sebelum dikenal publik sebagai politisi berpengaruh, Sanae Takaichi adalah penggemar berat musik rock dan metal.
Takaichi mengidolakan band-band legendaris seperti Iron Maiden, Black Sabbath, dan Deep Purple, serta musisi rock Jepang seperti X Japan, B’z, dan Demon Kakka.
Dalam sebuah wawancara, Takaichi mengungkap bahwa ia pernah menjadi drummer band metal saat masih kuliah, dan hingga kini masih memainkan drum elektronik di rumah sebagai cara melepas stres.
Baca juga: Momen Foo Fighters Perkenalkan Drummer Baru, Ilan Rubin, di Hadapan Penonton Indonesia
“Saya biasanya bermain drum setelah suami saya tidur,” ujar Sanae Takaichi sambil tertawa dalam sebuah wawancara televise seperti dilansir NME, Rabu (22/10/2025).
Ketertarikannya pada musik metal bahkan sempat menjadi sorotan publik ketika video lawas Takaichi menyanyikan lagu “Rusty Nail” dari X Japan di sebuah acara karaoke tahun 2016 kembali viral di media sosial tahun ini.
Baca juga: Charli XCX Dikabarkan Sudah Menikah dengan Drummer The 1975
Meski dikenal memiliki sisi artistik yang ekspresif, Takaichi tetap mempertahankan citranya sebagai politisi konservatif.
Takaichi kerap dibandingkan dengan Margaret Thatcher, Perdana Menteri perempuan pertama Inggris, dan bahkan dijuluki “Wanita Besi Jepang” oleh media setempat.
Takaichi diketahui mengagumi gaya kepemimpinan Thatcher dan memiliki pandangan politik kanan yang kuat, termasuk dalam isu keamanan nasional dan reformasi ekonomi.
Dengan pendekatan yang tegas namun berorientasi modern, ia diharapkan membawa arah baru bagi Jepang di tengah tantangan geopolitik dan ekonomi yang kompleks.
Di balik kesibukannya sebagai pemimpin negara, Sanae Takaichi juga menjalani peran sebagai istri yang setia.
Takaichi merawat suaminya, Taku Yamamoto, seorang mantan politisi yang kini berjuang melawan kanker prostat dan mengalami kelumpuhan di sisi kanan tubuhnya akibat infark serebral pada 2025.