Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanae Takaichi Jadi PM Wanita Pertama Jepang, Nikkei 225 Sempat Sentuh Rekor

Kompas.com - 22/10/2025, 06:31 WIB
Aprillia Ika

Editor

Sumber CNBC

KOMPAS.com – Bursa saham Jepang sempat mencetak rekor baru pada Selasa (22/10/2025) setelah Sanae Takaichi resmi terpilih sebagai perdana menteri wanita pertama dalam sejarah Jepang. Namun, euforia pasar berangsur reda dan indeks Nikkei 225 menutup perdagangan dengan kenaikan tipis.

Indeks Nikkei 225 ditutup naik 0,27 persen ke level 49.316,06, setelah sempat menembus rekor tertingginya di awal sesi. Indeks Topix juga menghapus sebagian kenaikannya dan berakhir hampir datar di posisi 3.249,5.

Menurut penyiar publik NHK, Takaichi meraih 237 suara dari total 465 kursi di majelis rendah parlemen, memastikan kemenangannya sebagai perdana menteri baru Jepang.

Sementara itu, pasar saham di kawasan Asia bergerak bervariasi. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,24 persen ke 3.823,84, menandai rekor kenaikan keenam berturut-turut. Kenaikan ini ditopang optimisme atas kesepakatan dagang baru dengan Amerika Serikat.

“Kami sedang merampungkan detailnya. Kesepakatan sudah hampir selesai,” ujar Menteri Keuangan AS Scott Bessent dikutip dari CNBC dalam wawancara eksklusif.

Baca juga: Sanae Takaichi Sah Jadi PM Wanita Pertama Jepang, Menang Telak di Parlemen

Sejak awal tahun, Kospi telah menguat sekitar 61 persen. Saham otomotif menjadi pendorong utama, dengan Hyundai Motor naik 3,43 persen dan Kia Corp bertambah 1,14 persen. Namun, saham Samsung Electronics berbalik turun 0,61 persen setelah sempat menguat 1,73 persen.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 menguat 0,7 persen ke 9.094,7. 

Saham perusahaan tambang mineral langka (rare earth) sempat naik sebelum akhirnya berbalik melemah setelah Perdana Menteri Anthony Albanese dan Presiden AS Donald Trump menandatangani perjanjian mineral penting di Washington, sebagai upaya menandingi dominasi China di sektor tersebut.

Saham Lynas Rare Earths turun 7,56 persen, Iluka Resources melemah 0,13 persen, sementara Pilbara Minerals naik 2,55 persen, VHM melesat lebih dari 20 persen, dan Northern Minerals bertambah 1,85 persen.

Baca juga: Harga Emas Dunia Naik, Pasar Tunggu Sinyal dari The Fed

Dari China, indeks Hang Seng di Hong Kong naik 0,76 persen ke 26.055, sementara CSI 300 di bursa utama China menguat 1,53 persen ke 4.607,87.

Saham perusahaan baterai CATL yang tercatat di Hong Kong naik 3,31 persen setelah melaporkan laba kuartal III yang solid. 

Pemasok baterai Tesla itu mencatat laba bersih 18,5 miliar yuan atau sekitar 2,6 miliar dollar AS (setara Rp 42,9 triliun) pada periode Juli–September, naik 41 persen dibanding tahun sebelumnya.

Baca juga: Saham Apple Melesat, Berkat Penjualan iPhone 17 di AS dan China

Pasar India dan Wall Street

Sementara itu, bursa berjangka AS bergerak datar di awal sesi Asia menjelang pekan laporan keuangan sejumlah perusahaan besar dan rilis data inflasi.

Di Wall Street, indeks utama menguat semalam berkat reli saham Apple setelah Loop Capital menaikkan rekomendasi saham tersebut dari “tahan” menjadi “beli”.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 515,97 poin atau 1,12 persen ke 46.706,58. S&P 500 menguat 1,07 persen ke 6.735,13, sementara Nasdaq Composite naik 1,37 persen ke 22.990,54.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau