Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Naik, Pasar Tunggu Sinyal dari The Fed

Kompas.com - 20/10/2025, 22:07 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

KOMPAS.com — Harga emas dunia naik lebih dari 1 persen pada perdagangan Senin (20/10/2025) didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga AS dan meningkatnya permintaan aset aman.

Investor juga menanti hasil pembicaraan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, serta data inflasi AS yang akan dirilis pekan ini.

Berdasarkan data Reuters pukul 13.30 GMT, harga emas spot naik 1,6 persen menjadi 4.318,50 dollar AS per ounce.

Sementara itu, kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember menguat 2,8 persen ke posisi 4.333,10 dollar AS per ounce.

Baca juga: 10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Salah Satunya Indonesia

Sebelumnya, harga emas sempat mencetak rekor tertinggi di level 4.378,69 dollar AS per ounce pada Jumat pekan lalu.

Namun, harga kemudian ditutup turun 1,8 persen, penurunan harian terdalam sejak pertengahan Mei, setelah komentar Presiden AS Donald Trump sedikit meredakan kekhawatiran terkait ketegangan dagang antara AS dan China.

Managing Partner CPM Group Jeffrey Christian mengatakan, kekhawatiran politik dan ekonomi mendorong kenaikan harga emas setelah aksi jual tajam pada akhir pekan lalu.

“Ekspektasi kami, harga emas akan terus naik dalam beberapa minggu dan bulan mendatang. Kami tidak akan terkejut jika harga mencapai 4.500 dollar AS per ounce dalam waktu dekat,” ujarnya.

Baca juga: Ketika Demam Emas Melanda Warga di Berbagai Penjuru Dunia...

Kondisi politik AS juga menambah ketidakpastian pasar. Penutupan sebagian pemerintahan AS telah memasuki hari ke-20 pada Senin ini, setelah Senat gagal menyepakati anggaran dalam sepuluh kali pemungutan suara pekan lalu.

Akibatnya, sejumlah rilis data ekonomi tertunda, sehingga investor dan pembuat kebijakan berada dalam situasi tanpa acuan menjelang rapat kebijakan The Federal Reserve pekan depan.

Data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang sempat tertunda dijadwalkan dirilis pada Jumat.

Sementara itu, para pelaku pasar memperkirakan peluang 99 persen bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pekan depan, disusul kemungkinan pemangkasan lanjutan pada Desember.

Sebagai aset tanpa imbal hasil, emas biasanya menguat di tengah lingkungan suku bunga rendah.

Selain itu, investor juga menunggu perkembangan lanjutan pembicaraan dagang AS-China setelah Trump memastikan rencana pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping tetap berlangsung.

Baca juga: Harga Emas Diprediksi Bakal Naik Pekan Ini, Simak Faktor Pendorongnya

“Saya tidak akan terkejut jika harga emas mencapai 5.000 dollar AS per ounce pada tahun depan. Hal itu bergantung pada kondisi politik yang terus memburuk, seperti yang terjadi saat ini,” kata Christian.

Sementara itu, harga perak spot naik 1,3 persen menjadi 52,53 dollar AS per ounce setelah sempat jatuh 4,4 persen pada Jumat lalu, usai menyentuh rekor tertinggi 54,47 dollar AS.

Logam mulia lainnya juga ikut menguat. Harga platinum naik 1,3 persen ke 1.630,24 dollar AS per ounce, dan palladium bertambah 0,4 persen ke 1.479,51 dollar AS per ounce.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau