Tengah Direnovasi, TMII Sudah Berusia Setengah Abad

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah merenovasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta Timur sejak awal tahun 2022.

Namun tahukah Anda, tempat wisata keluarga yang terkenal dengan replika rumah adat dan Danau Archipelago tersebut telah berusia setengah abad?

Melansir unggahan Twitter resmi Kementerian PUPR @KemenPU, Selasa (26/7/2022), pembangunan TMII dicetuskan oleh Ibu Negara Tien Soeharto pada tahun 1970.

Disebutkan bahwa ide pembangunan TMII muncul setelah Ibu Tien mendampingi Presiden Soeharto berkunjung ke negara-negara sahabat dan melihat obyek wisata di sana.

Ibu Tien terinspirasi dari Disneyland di California, Amerika Serikat saat menemani Presiden Soeharto berkunjung kala itu.

Baca juga: Miniatur dan Anjungan IKN Akan Dibangun di TMII

Sehingga, muncul gagasan untuk membangun taman rekreasi yang menggambarkan keindahan dan keberagaman Indonesia.

TMII mulai dibangun pada tahun 1972 dan diresmikan pada April 1975. Tempat wisata ini dibangun di atas tanah seluas 150 hektar.

Lahan tempat TMII dibangun memiliki topografi agak berbukit. Tak ingin menyia-nyiakan kondisi alami tersebut, perancang memanfaatkan ketinggian tanah dan menciptakan bentang alam.

Tujuannya adalah supaya bisa menggambarkan berbagai jenis lingkungan hidup di Indonesia dengan lanskap yang kaya.

Di TMII, pengunjung tak hanya bisa menikmati wisata kebudayaan, tetapi juga tersedia kereta gantung, Monorel Titihan Samirono, Taman Budaya Tionghoa Indonesia, Taman Legenda Keong Emas, dan lainnya.

Baca juga: Basuki Beri Nilai 7 untuk Kualitas Pekerjaan Renovasi TMII

Saat ini TMII tengah direnovasi untuk meningkatkan pelayanan wisata dan mempersiapkannya sebagai showcase keragaman budaya Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 mendatang.

Diberitakan Kompas.com, rata-rata realisasi dari renovasi dan beautifikasi yang dikerjakan di TMII mencapai 70 persen.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengharapakan TMII dapat menjadi ajang untuk memperkenalkan kekayaan kebudayaan Indonesia kepada dunia melalui anjungan-anjungan rumah adat serta muatan aneka ragam benda-benda bersejarah dan otentik.

"Namun, tak hanya untuk mendukung presidensi G20, renovasi ini bertujuan untuk menjadikan TMII sebagai destinasi wisata rakyat yang sehat dan berkelanjutan," tegas Basuki, seperti dikutip Kompas.com, Selasa (26/7/2022).