Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyerang Usia Muda, Kenali Kanker Payudara Triple-Negative yang Agresif

Kompas.com - 22/10/2021, 19:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Data Globocan 2020 menunjukkan bahwa kejadian baru kanker payudara di seluruh dunia menempati urutan pertama di antara kanker lainnya dengan sekitar 2,3 juta kasus baru dan 680.000 kematian.

Sementara di Indonesia, kanker payudara menempati peringkat tertinggi dengan kasus baru mendekati 66.000 dan tingkat kematian lebih dari 22.000 jiwa pada 2020.

Salah satu jenis kanker payudara yang harus ditingkatkan kewaspadaannya adalah kanker payudara subtipe triple-negative (TNBC).

Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Hematologi dan Onkologi Medik), Prof DR dr Ami Ashariati SpPD-KHOM, mengatakan, TNBC dikenal lebih agresif dari jenis kanker payudara subtipe lainnya.

Baca juga: Skrining dan Deteksi Dini Kanker Payudara, Apa Bedanya?

Apa itu TNBC?

TNBC adalah subtipe kanker payudara yang tidak mengekspresikan gen untuk reseptor estrogen (ER), reseptor progesteron (PR) dan ekspresi berlebih HER-2, yang secara klinis lebih agresif dan tidak responsif terhadap terapi standar, sehingga dapat memperburuk prognosis.

Ami menjelaskan, TNBC ini dikatakan lebih agresif dan berbahaya dibandingkan subtipe kanker payudara lainnya karena memiliki kecenderungan sudah menyebar saat ditemukan.

Selain itu, kemungkinan TNBC ini muncul kembali setelah dirawat lebih tinggi dibandingkan jenis kanker payudara lainnya.

TNBC menjadi penyebab sekitar 10-20 persen kasus kanker payudara secara total dan menyerang wanita di bawah usia 40 tahun.

"Biasanya pasien yang ditemukan TNBC ini masih usia produktif (di bawah 40 tahun), ada bahkan yang masih usianya 20 tahun," kata Ami dalam diskusi daring bertajuk 'Mengenal dan Mewaspadai Kanker Payudara Triple Negatif', Kamis (21/10/2021).

Baca juga: Benarkah Biopsi Sebabkan Kanker Menyebar dan Makin Ganas? Ini Kata Ahli Onkologi

Jenis kanker TNBC ini diduga banyak muncul pada wanita yang berusia lebih muda, terkait dengan kemungkinan yang lebih tinggi dari ekspresi gen BRCA1.

Untuk diketahui, gen BRCA1 dan BRCA2 merupakan jenis penekan tumor. Ketika mereka berfungsi normal, mereka membantu mencegah pertumbuhan sel tak terkendali yang bisa menyebabkan tumor ganas.

Akan tetapi, ketika gen BRCA mengalami kerusakan mutasi, hal itu dapat mengarah pada pengembangan payudara dan kanker ovarium yang diturunkan.

Menurut sebuah penelitian pada 2014, kejadian TNBC menjadi terbesar kedua di Indonesia di antara tipe kanker payudara lainnya dengan presentase 25 persen.

Berdasarkan data SEER dari the American Cancer Society yang dikelola oleh the National Cancer Institute (NCI), secara keseluruhan tingkat kelangsungan hidup 5 tahun untuk kanker payudara triple-negative adalah 77 persen.

Namun, pada stadium lanjut dengan metastasis, tingkat kelangsungan hidup 5 tahun menjadi jauh lebih rendah, yaitu 12 persen.

Baca juga: Ciri-ciri Kanker Serviks Stadium Awal dan Lanjut

Halaman:


Terkini Lainnya
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Oh Begitu
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Oh Begitu
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
Fenomena
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Oh Begitu
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Oh Begitu
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Oh Begitu
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Fenomena
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Fenomena
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Oh Begitu
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau