Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SpaceX Luncurkan 46 Satelit Starlink ke Luar Angkasa

Kompas.com - 12/07/2022, 16:05 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber space.com

KOMPAS.com - SpaceX meluncurkan 46 satelit ke luar angkasa dan mendaratkan roket yang kembali di lautan pada Minggu (10/7/2022).

Roket Falcon dua tahap dengan 46 satelit internet Starlink SpaceX lepas landas dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg California pukul 21.39 EDT (18.39 waktu setempat California, 01.39 GMT pada 11 Juli 2022).

Sekitar 8,5 menit setelah lepas landas, tahap pertama roket Falcon 9 kembali ke Bumi dan mendarat di pesawat tak berawak SpaceX of Course I Still Love You, yang ditempatkan di Samudra Pasifik.

Momen ini merupakan peluncuran dan pendaratan keenam untuk tahap pertama Falcon 9.

Baca juga: SpaceX Akan Luncurkan Tiga Roket Akhir Pekan Ini, Apa Saja?

Adapun roket telah digunakan untuk meluncurkan satelit pengamatan Bumi Sentinel-6 Michael Freilich, misi uji pengalihan asteroid ganda NASA dan tiga kumpulan Starlink.

Sementara tahap atas Falcon 9 mengerahkan 46 satelit Starlink ke orbit Bumi rendah 63 menit setelah lepas landas.

Lebih lanjut, misi ini menjadi misi orbit ke-29 di tahun ini untuk SpaceX dan ke-17 yang didedikasikan untuk Starlink, konstelasi satelit internet besar perusahaan.

Sejauh ini, SpaceX telah meluncurkan lebih dari 2.750 satelit Starlink, dan jumlahnya akan terus bertambah di masa mendatang.

Perusahaan telah memiliki persetujuan untuk meluncurkan 12.000 pesawat Starlink, dan telah mengajukan permohonan kepada regulator internasional untuk izin menaikkan hingga 30.000 pesawat.

Roket Falcon 9

Dilansir dari laman SpaceX, Falcon 9 adalah roket dua tahap yang dapat digunakan kembali. Ini dirancang dan diproduksi oleh SpaceX untuk pengangkutan orang dan muatan yang andal dan aman ke orbit bumi dan sekitarnya.

Falcon 9 adalah roket kelas orbit pertama yang dapat digunakan kembali. Hal tersebut memungkinkan perusahaan untuk mengganti bagian roket yang paling mahal, yang pada gilirannya menurunkan biaya akses ruang angkasa.

Roket Falcon 9 mempunyai tinggi 70 meter (229,6 kaki) dan diameter 3,7 meter (12 kaki), dengan menghasilkan lebih dari 1,7 juta pon daya dorong di permukaan laut.

Tahap pertama roket seberat 549 kg, menggabungkan sembilan mesin Merlin dan tangki paduan aluminium-lithium yang mengandung oksigen cair dan propelan minyak tanah (RP-1) tingkat roket.

Baca juga: Pertama Kalinya, NASA dan SpaceX Luncurkan Perjalanan Pribadi ke Luar Angkasa

Halaman:


Terkini Lainnya
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Oh Begitu
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Oh Begitu
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
Fenomena
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Oh Begitu
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Oh Begitu
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Oh Begitu
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Fenomena
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Fenomena
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Oh Begitu
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau