Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Wanita Menyusui Tidak Boleh Makan Makanan Pedas?

Kompas.com - 09/01/2023, 16:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Makanan pedas memang selalu tampak menggiurkan. Meski menimbulkan sensasi panas di lidah, makanan pedas bisa membuat penikmatnya ketagihan. 

Namun, karena efek yang mungkin ditimbulkannya, beberapa orang disarankan untuk tidak makan makanan pedas, termasuk wanita menyusui.

Banyak wanita menyusui yang menghindari makanan pedas karena khawatir akan memengaruhi rasa ASInya. Benarkah demikian?

Makanan pedas dan wanita menyusui 

Dilansir dari Healthline, wanita menyusui sebenarnya bisa tetap makan makanan pedas. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa makanan pedas harus dihindari selama menyusui.

Baca juga: Benarkah Tidak Sarapan Bikin Berat Badan Naik?

Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang terpapar berbagai rasa melalui cairan ketuban selama kehamilan dan melalui ASI setelah mereka lahir akan lebih terbuka untuk mencoba berbagai rasa makanan saat mereka mulai makan makanan padat.

Dengan demikian, tidak masalah untuk mengonsumsi makanan pedas, terlebih makanan pedas juga dapat memiliki manfaat kesehatan.

Namun, jika mengalami mulas atau sakit perut setelah makan makanan pedas, pertimbangkan untuk mengurangi atau bahkan menghindari makanan pedas.

Makanan yang Anda makan selama menyusui harus menjadikan Anda lebih sehat dan nyaman.

Baca juga: Benarkah Ada Cinta pada Pandangan Pertama? Sains Beri Jawaban

Makanan yang dihindari selama menyusui

Ilustrasi ibu menyusui bayi.Unsplash/Hanna Balan Ilustrasi ibu menyusui bayi.

Ada beberapa makanan yang perlu dihindari oleh wanita menyusui, salah satunya adalah ikan laut yang mengandung merkuri. 

Dilansir dari Parents, karena banyak faktor, beberapa ikan dan makanan laut lainnya mengandung bahan kimia yang tidak sehat, terutama merkuri. 

Di dalam tubuh, merkuri dapat terakumulasi dan dengan cepat naik ke tingkat berbahaya. Tingkat merkuri yang tinggi dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan cacat neurologis.

Adapun ikan laut yang perlu dihindari saat menyusui adalah ikan tuna, ikan todak, mackerel, dan tilefish, yang semuanya cenderung memiliki kadar merkuri yang lebih tinggi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Oh Begitu
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Oh Begitu
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
Fenomena
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Oh Begitu
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Oh Begitu
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Oh Begitu
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Fenomena
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Fenomena
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Oh Begitu
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau