Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Asupan Nutrisi Masa Kehamilan dan Menyusui Penting bagi Anak?

Kompas.com - 03/11/2023, 08:00 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kehamilan dan masa menyusui adalah dua fase kunci dalam kehidupan seorang ibu dan pertumbuhan anak yang sangat penting.

Periode ini membawa sejumlah perubahan yang penting dan berdampak besar pada kesehatan serta perkembangan anak yang akan datang.

Baca juga: Jangan Sepelekan, Nutrisi Bisa Bikin Tinggi Badan Anak Tumbuh Pesat

Mengapa demikian?

Nutrisi berkontibusi dalam pertumbuhan janin dan bayi

Penelitian yang dikutip dari Livestrong, Jumat (27/10/2023), pola makan selama kehamilan dan pemberian ASI memiliki dampak signifikan pada pertumbuhan anak, menyoroti pentingnya nutrisi selama periode tersebut.

Ketika seorang wanita mengalami kehamilan, pola makan yang dia pilih dapat memiliki dampak signifikan pada tinggi badan anak yang akan lahir.

Para peneliti mengawasi lebih dari 6.600 kelahiran tunggal dan menemukan bahwa asupan magnesium, zat besi, dan vitamin C oleh ibu selama kehamilan adalah faktor yang paling sering berhubungan dengan peningkatan tinggi badan anak.

Menyusui memiliki dampak yang sangat besar juga pada perkembangan kognitif dan fisik bayi selama tahun pertama kehidupan mereka.

Hasil studi menunjukkan bahwa memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan memperkenalkan makanan padat pada usia enam bulan memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan berat badan bayi dan berpotensi meningkatkan tinggi badan mereka. Hasil penelitian ini juga menjadi rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dokter spesialis anak di Rumah Sakit UNS, dr. Aisya Fikritama, Sp. A, dalam wawancara dengan Kompas.com pada Selasa (31/10/2023) juga menekankan bahwa nutrisi menjadi kunci selama 1000 hari pertama kehidupan.

Baca juga: Cara Mencegah Stunting sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak

Nutrisi berperan penting karena pada periode tersebut, organ tubuh anak berkembang dengan cepat terutama otak.

"Nutrisi yang terpenuhi sangat penting untuk perkembangan otak, karena dari masa janin hingga usia 2 tahun, sekitar 80 persen dari volume otaknya akan terbentuk," ujar dr. Aisya.

Kekurangan nutrisi selama periode ini berpotensi menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.

Kurang gizi menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak

Aisya menjelaskan bahwa kurang gizi merupakan salah satu bentuk malnutrisi, sering diidentifikasi sebagai masalah yang umumnya terjadi di daerah tertinggal. Bahkan, dampak kurang gizi terutama pada anak-anak dapat sangat serius bahkan bisa berakibat fatal.

"Kurang gizi terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup nutrisi yang diperlukan untuk menjalankan fungsi tubuh secara optimal. Pada tingkat yang paling parah, kondisi ini disebut sebagai gizi buruk," kata Aisya.

Salah satu efeknya yaitu terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak. Kondisi ini juga dikenal sebagai salah satu gejala stunting.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Oh Begitu
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Oh Begitu
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
Fenomena
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Oh Begitu
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Oh Begitu
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Oh Begitu
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Fenomena
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Fenomena
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Oh Begitu
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau