Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan Lempengan Romawi Ungkap Tempat yang Telah Hilang 

Kompas.com - 28/01/2025, 17:29 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Para arkeolog telah menemukan artefak langka dari zaman Romawi kuno yang mengungkapkan tempat-tempat yang sebelumnya tidak diketahui keberadaannya.

Artefak ini ditemukan selama penggalian pada tahun 2022 di situs Alkitabiah Abel Beth Maacah dekat Metula, Israel utara.

Situs ini dikenal sebagai "tell"—gundukan buatan yang terbentuk dari lapisan-lapisan pemukiman manusia selama berabad-abad. Gundukan seperti ini biasanya ditemukan di wilayah dengan sejarah pemukiman panjang, seperti Timur Tengah, Mediterania, dan sebagian Asia Selatan.

Di bagian timur laut gundukan ini, para arkeolog menemukan beberapa kuburan, salah satunya tertutup oleh lempengan basal persegi panjang besar. Ketika lempengan ini dibalik, ditemukan inskripsi panjang dalam bahasa Yunani.

Baca juga: Arkeolog Temukan Benteng Romawi Berusia 1.600 Tahun di Turkiye

Isi dan Makna Inskripsi

Menurut penelitian yang diterbitkan di Palestine Exploration Quarterly, inskripsi pada lempengan itu mengidentifikasi artefak tersebut sebagai Tetrarchic boundary stone atau batu perbatasan dari era Tetrarki Romawi. 

Batu ini digunakan untuk menandai batas agraria antara desa-desa pada masa pemerintahan Tetrarki Romawi, sebuah sistem pemerintahan yang diperkenalkan oleh Kaisar Diokletian pada tahun 293 M. Sistem ini membagi kekuasaan Romawi kepada empat kaisar —dua kaisar senior (Augusti) dan dua kaisar junior (Caesares).

Inskripsi tersebut juga mengungkapkan nama dua desa yang sebelumnya tidak diketahui, yaitu Tirthas dan Golgol, yang mungkin sesuai dengan situs kuno yang pernah diidentifikasi dalam Survey of Western Palestine pada abad ke-19.

Selain itu, inskripsi mencatat nama seorang surveyor kekaisaran atau censitor, yang untuk pertama kalinya diabadikan dalam sejarah melalui penemuan ini.

Signifikansi Sejarah dan Sosial

Penemuan ini memberikan wawasan penting tentang pola pemukiman lokal, kepemilikan tanah kuno, serta praktik administrasi kekaisaran di wilayah Levant, yang dulu merupakan bagian dari Kekaisaran Romawi.

"Penemuan ini menjadi bukti reorganisasi administratif yang teliti dari Kekaisaran Romawi selama masa Tetrarki," kata Uzi Leibner, salah satu penulis studi dari Hebrew University. 

"Batu perbatasan seperti ini tidak hanya memberikan gambaran tentang kepemilikan tanah dan perpajakan pada masa itu, tetapi juga menghubungkan kita dengan kehidupan individu-individu yang menjalani sistem yang kompleks hampir dua milenium lalu."

Avner Ecker, penulis lainnya, menambahkan, "Yang membuat temuan ini sangat menarik adalah penyebutan dua nama tempat baru dan seorang surveyor kekaisaran yang sebelumnya tidak diketahui. Ini menunjukkan bagaimana penemuan kecil sekalipun dapat secara dramatis meningkatkan pemahaman kita tentang sejarah sosial-ekonomi dan geografi wilayah tersebut."

Baca juga: Harta Karun Romawi Berusia 1.700 Tahun Ditemukan di Luksemburg

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Oh Begitu
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Oh Begitu
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
Fenomena
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Oh Begitu
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Oh Begitu
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Oh Begitu
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Fenomena
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Fenomena
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Oh Begitu
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau