KOMPAS.com - Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi bukan sekadar tradisi, melainkan investasi besar bagi kecerdasan dan ketahanan tubuh anak. Namun, banyak ibu menyusui menghadapi tantangan: produksi ASI yang seret, tekanan pekerjaan, hingga rasa cemas akan kualitas nutrisi.
Kabar baiknya, riset ilmiah kini menegaskan bahwa kombinasi daun katuk, daun kelor, dan ikan gabus bisa menjadi “superboost alami” yang mendukung keberhasilan menyusui.
Guru Besar Ilmu Gizi Universitas Airlangga, Prof. Trias Mahmudiono, menyebut tiga bahan tersebut sebagai “superboost” yang terbukti mendukung pertumbuhan optimal bayi, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan—fase emas perkembangan otak dan tubuh anak.
“Pemberian ASI eksklusif bukan klaim belaka. Secara ilmiah, hal ini terbukti meningkatkan IQ anak dan melindungi dari berbagai infeksi,” jelasnya dalam talkshow di Jakarta, Sabtu (11/10/2025).
Baca juga: Studi: 6 dari 10 Ibu Menyusui Merasa Tidak Bahagia, Apa Sebabnya?
WHO pun mencatat, bayi yang mendapat ASI eksklusif memiliki risiko kematian akibat infeksi turun hingga 13 persen.
Daun katuk (Sauropus androgynus) sudah lama dikenal sebagai “raja pelancar ASI”. Daun hijau ini kaya vitamin A, C, dan E, serta flavonoid seperti quercetin dan kaempferol yang berperan merangsang hormon prolaktin dan oksitosin — dua hormon penting dalam produksi ASI.
Beberapa penelitian di Indonesia menunjukkan hasil mencengangkan:
Sebagai catatatn, daun katuk aman bila dimasak, namun sebaiknya hindari konsumsi mentah berlebihan karena berisiko mengganggu paru-paru (bronchiolitis obliterans) pada sebagian kecil orang.
Tidak kalah populer, daun kelor (Moringa oleifera) dikenal dunia sebagai miracle tree. Daun kecil ini menyimpan vitamin, mineral, asam amino esensial, dan antioksidan tinggi yang mendukung gizi ibu dan bayi.
Meta-analisis dari berbagai studi menemukan:
Penelitian lain menunjukkan konsumsi sup daun kelor 200 mL per hari selama 20 hari meningkatkan produksi ASI lebih besar dibandingkan kelompok kontrol.
Baca juga: Pentingnya ASI dan Dukungan Keluarga dalam Proses Menyusui
Selain tanaman, ikan gabus (Channa striata) menjadi sumber protein tinggi alami yang membantu pemulihan ibu setelah melahirkan. Kandungan albumin di dalamnya mempercepat penyembuhan luka, meningkatkan kadar hemoglobin (Hb), dan memperbaiki kondisi darah, yang semuanya mendukung kelancaran produksi ASI.
Studi klinis membuktikan:
Baca juga: Mengapa Asupan Nutrisi Masa Kehamilan dan Menyusui Penting bagi Anak?
Kini tiga bahan alami tersebut digabungkan dalam satu formula berlabel Mom Uung. Pendiri Mom Uung, Uung Victoria Finky, menegaskan pentingnya menghadirkan bukti sains agar ibu merasa tenang saat mengonsumsi ASI booster.
Dalam studi lintas Indonesia dengan 665 ibu menyusui, konsumsi ASI Booster Mom Uung disebut meningkatkan produksi ASI rata-rata hingga 855 mL per hari. Selain itu, frekuensi menyusui, durasi pumping, dan keberlanjutan ASI eksklusif meningkat signifikan.
“Yang kami bawa bukan sekadar produk, tapi juga bukti ilmiah agar setiap ibu tahu bahwa yang mereka konsumsi benar-benar bermanfaat,” ujar Uung.
Kisah Inspiratif: Aaliyah Massaid dan Perjuangan ASI Eksklusif
Dalam acara ini, artis Aaliyah Massaid, istri Thariq Halilintar, juga berbagi kisah perjuangannya memberi ASI eksklusif untuk sang putra, Ahmad Arash. Di tengah kesibukannya, ia tetap konsisten menyusui dan memilih ASI booster alami Mom Uung sejak usia kandungan tujuh bulan.
“Aku percaya, apa yang aku konsumsi juga dirasakan anakku. ASI itu bukan hanya nutrisi, tapi juga bentuk kasih dan bonding yang nggak tergantikan,” ujarnya.
Baca juga: Benarkah Wanita Menyusui Tidak Boleh Makan Makanan Pedas?
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang