Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024 - I am proud to be an educator

Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024. Guru dan Penulis Buku, menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rencanakan dan Bangun Rumah Impian Sejak Dini

8 Juni 2025   19:20 Diperbarui: 8 Juni 2025   19:24 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah pribadi yang masih dalam tahap penyelesaian. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Rumah impian milik pribadi adalah harapan sebagian besar banyak orang. Apalagi jika rumah tersebut dibangun atau dimiliki dengan hasil keringat sendiri.

Dan sejujurnya, membangun rumah impian adalah salah satu tujuan finansial dan pribadi terbesar bagi banyak orang. Merencanakannya sejak dini dapat membantu kita mewujudkannya dengan lebih terstruktur dan efisien.

Pengalaman pribadi membangun rumah impian memang tidak mudah. Butuh perencanaan matang. Di usia perkawinan yang ke-10 tahun, dengan karunia 2 anak, saya dan istri memulai perencanaan membangun rumah impian. Sudah berjalan lebih dari 3 tahun, rumah mungil impian saya di desa masih dalam tahap penyelesaian.

Saya memilih untuk membangun rumah mungil impian ketika anak-anak masih kecil. Dengan harapan bahwa, sebelum anak masuk jenjang SMA, rumah sudah tersedia sehingga bisa fokus pada pendidikan anak nantinya.

Memastikan ketersediaan biaya perlu relevan dengan penentukan konsep dan desain rumah impian. Beberapa pilihan desain seperti gaya arsitektur minimalis modern, tradisional, tropis, atau skandinavia  menjadi referensi awal. Mempertimbangkan biaya yang terbatas, saya tertarik pada gaya minimalis modern.

Model sudah ketemu, selanjutnya gambar bangunan. Seperti diketahui, gambar bangunan butuh biaya juga. Beruntung saya memiliki keluarga yang ahli menggambar bangunan dan perkiraan biaya. Jadinya gratis.

Sebelum rumah digambar, terlebih dulu mengecek lokasi untuk menentukan ukuran dan model yang sesuai. Tak ketiggalan jumlah ruangan dan fungsinya. Dalam hal ini berapa kamar tidur yang dibutuhkan? Apakah saya memerlukan ruang kerja, ruang hobi, atau area bermain anak? 

Tata letak  setiap rungan juga penting. Saya membayangkan alur aktivitas di dalam rumah, sehingga ketika menginginkan dapur terbuka, ruang tamu yang luas, atau privasi di area kamar tidur bisa dipenuhi dalam gambar.

Setelah memiliki gambaran desain, mulailah membuat estimasi biaya. Ini meliputi biaya lahan (jika belum punya), biaya desain arsitek, biaya konstruksi (material dan upah tukang), biaya perizinan, biaya furnitur, dan biaya tak terduga.

Sebagai PNS, sumber dana hanya dari gaji PNS. Tentu saja selain mengandalkan tunjangan profesi guru, mengajukan kredit ke bank dan koperasi adalah pilihan tambahan. Ini harus saya lakukan untuk menentukan bagaimana saya akan membiayai pembangunan rumah. Jadi, terdapat tiga kombinasi keuangan yang saya gunakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
Laporkan Konten
Laporkan Akun