Dimensi sosial juga tak kalah penting. Sekitar 40 persen kebun sawit di Indonesia dikelola oleh petani kecil. Mereka seringkali menghadapi keterbatasan modal, teknologi, dan akses pasar. Inklusi sosial perlu dijadikan prioritas, bukan pelengkap.
Petani kecil harus mendapat dukungan finansial, pelatihan, dan kemitraan yang adil dengan perusahaan besar.
Perlindungan bagi buruh perkebunan pun perlu ditingkatkan. Kontrak kerja yang jelas, upah layak, serta jaminan keselamatan kerja harus menjadi standar yang ditegakkan.
Seluruh agenda di atas tentu tidak bisa dijalankan oleh pemerintah sendiri. Kolaborasi dengan sektor swasta mutlak diperlukan.
Pemerintah berperan menyiapkan regulasi yang ketat dan adil, sementara swasta perlu meningkatkan investasi pada praktik baik, mulai dari penerapan teknologi perkebunan pintar hingga pengembangan energi terbarukan berbasis limbah.
Hanya dengan kolaborasi erat, sektor perkebunan Indonesia bisa benar-benar bertransformasi menjadi motor hijau yang inklusif.
Perkebunan tidak lagi hanya soal devisa. Ia kini menjadi poros penting transisi energi dan pembangunan berkelanjutan.
Jalan yang ditempuh harus mampu mengintegrasikan produktivitas ekonomi, kelestarian lingkungan, dan keadilan sosial.
Dengan kebijakan tepat, inovasi konsisten, serta keberanian untuk menempatkan manusia dan alam sebagai pusat pembangunan, sektor perkebunan Indonesia bisa menjadi model dunia, yaitu produktif, ramah lingkungan, dan inklusif.
Masa depan perkebunan Indonesia adalah masa depan bangsa itu sendiri. Di sinilah kita menentukan, apakah perkebunan tetap menjadi warisan yang mampu menghidupi generasi berikutnya, atau justru menjadi beban akibat kegagalan beradaptasi dengan zaman.
Era transisi hijau memberi kita kesempatan emas untuk memilih jalan yang benar. Dengan komitmen kolektif, kita bisa memastikan perkebunan Indonesia tumbuh sebagai motor ekonomi hijau bagi pembangunan, penjaga lingkungan, dan penopang kesejahteraan masyarakat.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini