Mengenal Anakonda, Spesies Ular Raksasa

KOMPAS.com - Kalian tentu sudah tidak asing dengan kisah menyeramkan tentang ular raksasa yang kerap muncul dalam film-film Hollywood.

Tahun ini, kisah tersebut kembali dihidupkan lewat film Anaconda (2025), sebuah reboot dari film horor legendaris yang dulu populer di akhir 1990-an.

Namun sebelum itu, mari kita kenali lebih dalam tentang ular besar yang menjadi inspirasi utama film tersebut.

Baca juga: Klasifikasi Hewan Vertebrata: Ikan, Amfibi, Reptil, Burung, dan Mamalia

Apa Itu Anakonda?

Anakonda adalah genus ular nonberbisa semiakuatik dengan nama ilmiah Eunectes. Ular ini merupakan predator puncak di ekosistem Amerika Selatan dan hidup di sungai-sungai dataran rendah, rawa, serta lahan basah di kawasan timur Pegunungan Andes.

Ciri khas fisiknya adalah posisi mata dan lubang hidung yang terletak di bagian atas kepala. Adaptasi ini memungkinkan anakonda bersembunyi di bawah permukaan air sambil mengintai mangsa, menjadikannya pemburu penyergap yang efektif.

Anakonda membunuh mangsanya dengan cara melilitkan tubuh berototnya hingga mangsa mati lemas. Makanan utamanya beragam, mulai dari mamalia, burung, ikan, hingga reptil lain seperti caiman (sejenis buaya).

Meskipun tubuhnya besar, anakonda dapat bergerak lincah baik di darat maupun di air. Mereka lebih sering berburu di air karena gerakannya menjadi lebih cepat dan efisien.

Secara taksonomi, anakonda termasuk dalam keluarga Boidae. Penelitian menunjukkan bahwa genus Eunectes telah mengalami diversifikasi seiring perubahan bentuk daratan Amerika Selatan selama jutaan tahun.

Baca juga: Nama-nama Reptil dalam Bahasa Inggris

Ukuran Anakonda

Anakonda dikenal sebagai ular terberat di dunia. Walau beberapa spesies piton, seperti sanca batik (Python reticulatus), bisa tumbuh lebih panjang, anakonda hijau (Eunectes murinus) merupakan spesies terbesar dari segi massa tubuh.

Ular ini dapat mencapai panjang lebih dari 7 meter dengan berat mencapai 200 kilogram. Ukuran raksasa ini memungkinkannya memangsa hewan besar seperti rusa, babi, atau bahkan jaguar muda.

Bobot tubuh yang besar juga memengaruhi perilakunya. Karena berat, anakonda lebih banyak menghabiskan waktu di air untuk mengurangi beban gravitasi. Mereka kerap terlihat berjemur di tepian sungai atau rawa untuk mengatur suhu tubuhnya.

Spesies lain seperti anakonda DeSchauensee (Eunectes deschauenseei) dan anakonda Beni (Eunectes beniensis) berukuran lebih kecil, dengan panjang maksimal sekitar 3 meter. Anakonda Beni bahkan mampu beradaptasi di lingkungan yang lebih kering, meskipun tetap bergantung pada habitat perairan.

Baca juga: Reptil: Pengertian, Ciri dan Contohnya

Film “Anaconda (2025)”

Popularitas anakonda kembali mencuat setelah kisahnya diangkat kembali dalam film Anaconda (2025) yang akan menghadirkan sensasi baru di layar lebar.

Film ini diproduksi oleh Columbia Pictures dan disutradarai oleh Tom Gormican, yang juga menulis skenarionya bersama Kevin Etten.

Karya terbaru ini merupakan reboot dari film Anaconda tahun 1997 dan menjadi film keenam dalam seri tersebut.

Deretan bintang ternama seperti Paul Rudd, Jack Black, Steve Zahn, Thandiwe Newton, Daniela Melchior, dan Selton Mello turut meramaikan jajaran pemeran utamanya.

Film ini dijadwalkan tayang di Amerika Serikat pada 25 Desember 2025 melalui distribusi Sony Pictures Releasing, bertepatan dengan perayaan Natal.

Baca juga: Awal Kehidupan Reptil dan Makhluk Besar di Darat

Referensi:

• Members of the South Florida Ecological Services Office. (2015). Injurious Wildlife Species; Listing Three Anaconda Species and One Python Species as Injurious Reptiles. The Daily Journal of the United States Government, 80(46).
• Rivas, J. A. et al. (2024). Disentangling the Anacondas: Revealing a New Green Species and Rethinking Yellows. Diversity, 16(2).