Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

669 Warga Bandung Barat Terkena ISPA Dampak Kebakaran TPA Sarimukti Selama Satu Bulan Lebih

Kompas.com - 24/09/2023, 20:39 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Dampak asap kebakaran TPA Sarimukti, sebanyak 669 warga tercatat menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Kebakaran TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) berlangsung selama satu bulan lebih saat ini diklaim sudah padam 90 persen.

Namun, asap tipis masih tetap masuk ke permukiman warga karena terbawa angin kencang.

Kepala Dinas Kesehatan KBB, Hernawan Wijayanto mengatakan, ratusan warga yang terkena penyakit ISPA tersebut tercatat hingga 22 September 2023 setelah dilakukan pemeriksaan tim medis di Posko Kesehatan.

"Sampai saat ini kami sudah memeriksa seribu lebih warga yang terdampak kebakaran TPA Sarimukti. Hasil pendataan kami, total warga yang terkena ISPA itu ada 669 orang," ujarnya saat dihubungi, Minggu (24/9/2023) dilansir dari TribunJabar.id.

Baca juga: Pemprov Jabar Sebut Pemadaman TPA Sarimukti Sudah 90 Persen

Ia mengatakan, warga yang mengalami gejala parah akibat ISPA itu hanya sedikit.

Namun mereka sempat dirujuk ke rumah sakit sehingga saat ini semua pasien sudah sembuh setelah menjalani perawatan intensif.

"Pasien yang gejalanya parah sejauh ini cuma empat orang, mereka dirujuk ke rumah sakit, tapi sekarang sudah sembuh, dan sisanya berobat jalan," kata Hernawan.

Warga alami gejala sinusitis hingga batuk pilek

Selain banyak warga yang terkena ISPA, kata dia, ada juga warga yang mengalami gejala bronkitis, sinusitis, disentri, hipertensi, gastritis, asma, batu dan, pilek karena terus-menerus menghirup asap dari kebakaran TPA Sarimukti.

"Untuk jumlah warga yang mengalami gejala bronkitis, gastritis, disentri, itu ada 218 orang."

"Kemudian asma ada 16 orang, dan batuk pilek ada 11 orang," ucapnya.

Menurutnya, jika dilihat dari segi kesehatan, seharusnya tumpukan sampah yang ada di TPA Sarimukti tersebut memang harus dibakar dengan panas 600 sampai 700 derajat agar kandungan polutannya bisa hancur.

"Tapi sebetulnya kalau sampah rumah tangga tidak disarankan untuk dibakar, karena cukup berbahaya bagi kesehatan manusia jika dihirup dan polutan mengendap di paru-paru," ujar Hernawan

Diberitakan sebelumnya, Plh Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, proses pemadaman kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti sudah 90 persen.

Baca juga: Helikopter Water Bombing Mengudara Lagi di TPA Sarimukti, Siram Bara Api di Satu Zona

Menurutnya, tinggal beberapa titik api yang belum padam, sehingga diharapkan TPA Sarimukti dapat terkendali dalam waktu dekat.

“Sarimukti kalau kita lihat sekarang kebakaran di sana lebih dari 90 persen sudah padam. Tinggal sisa-sisa beberapa titik, dan saat ini kita dapat bantuan dari BNPB, teman-teman BPBD dan Satgas di lapangan,” ucap Setiawan dalam rilisnya, Jumat (22/9/2023).

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Selama Sebulan Lebih TPA Sarimukti Terbakar, 669 Warga Bandung Barat Terkena Penyakit ISPA

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
ASN Bandung Barat Diduga Perkosa 3 Anak Tiri, Korban Trauma Berat
ASN Bandung Barat Diduga Perkosa 3 Anak Tiri, Korban Trauma Berat
Bandung
Kisah Vika, Bocah di Indramayu Idap Pembengkakan Kelenjar hingga Tumor
Kisah Vika, Bocah di Indramayu Idap Pembengkakan Kelenjar hingga Tumor
Bandung
Kisah Polisi Karawang, Tempurung Kepala Retak Saat Demo dan Kini Naik Pangkat
Kisah Polisi Karawang, Tempurung Kepala Retak Saat Demo dan Kini Naik Pangkat
Bandung
Siskamling Se-Indonesia Akan Dipermanenkan, Bima Arya Ungkap Arahan Presiden
Siskamling Se-Indonesia Akan Dipermanenkan, Bima Arya Ungkap Arahan Presiden
Bandung
Kritik Siskamling Kota Bandung, Bima Arya: Jangan cuma 'Baby Boomer', Gen Z dan Milenial Mana?
Kritik Siskamling Kota Bandung, Bima Arya: Jangan cuma "Baby Boomer", Gen Z dan Milenial Mana?
Bandung
Pesan Wali Kota Farhan ke Menkeu Baru: Pulihkan Rasa Percaya Publik
Pesan Wali Kota Farhan ke Menkeu Baru: Pulihkan Rasa Percaya Publik
Bandung
Benarkah Macan Tutul Kabur dari Lembang Park and Zoo Bisa Bahayakan Pendaki Tangkuban Parahu? Ini Jawaban Ahli
Benarkah Macan Tutul Kabur dari Lembang Park and Zoo Bisa Bahayakan Pendaki Tangkuban Parahu? Ini Jawaban Ahli
Bandung
Macan Tutul Lembang Park and Zoo Kabur ke Hutan Tangkuban Parahu, Pendaki Tak Perlu Panik
Macan Tutul Lembang Park and Zoo Kabur ke Hutan Tangkuban Parahu, Pendaki Tak Perlu Panik
Bandung
Babak Baru Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu: 2 Pelaku Saling Kenal dengan Korban, Ditembak dan Diringkus
Babak Baru Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu: 2 Pelaku Saling Kenal dengan Korban, Ditembak dan Diringkus
Bandung
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Bandung
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Bandung
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Bandung
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Bandung
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Bandung
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau