Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Kecemasan Pendukung Timnas Indonesia Usai Shin Tae-yong Dipecat...

Kompas.com - 07/01/2025, 15:11 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Usai pemecatan pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong (STY), komentar dari berbagai kalangan mulai mencuat.

Tidak hanya dari elemen pengamat sepak bola, masyarakat yang saat ini menggemari olahraga sepak bola pun turut berkomentar.

Agi Subartono (31), salah satu pendukung tim nasional asal Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengaku pemecatan STY dirasa kurang pas di tengah upaya Garuda lolos ke Piala Dunia 2026.

Sebaiknya, kata Agi, PSSI menunggu hasil atau performa timnas Indonesia setelah melewati gelaran Piala Dunia tersebut.

Baca juga: Kekhawatiran Pendukung Timnas atas Pemberhentian Shin Tae Yong

"Kurang pas waktunya, harusnya evaluasi itu sesuai dengan target. Setahu kami, PSSI menargetkan tim nasional bisa bermain di Piala Dunia. Kalau tidak lolos, baru evaluasi," katanya ditemui di Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/1/2025).

Terkait adanya faktor lain yang menekan Ketua Umum PSSI, Erick Tohir, kata Agi, tak menutup kemungkinan hal itu bisa terjadi.

Mengingat jauh sebelum pemecatan STY, banyak kabar beredar, terutama di media sosial, yang meminta STY untuk mengundurkan diri atau dipecat.

Isu pemecatan STY, kata dia, sudah muncul saat Indonesia tengah mengikuti ASEAN Cup atau Piala AFF 2024.

Baca juga: Sebelum Pecat Shin Tae-yong, Erick Thohir Temui Menpora

"Bisa jadi ada kaitannya karena akhir-akhir ini banyak yang meminta STY agar dipecat setelah hasil AFF. Padahal, sejak awal, timnas Indonesia mengikuti AFF itu hanya untuk fokus pada regenerasi," ujarnya.

Ditanya terkait kedatangan pelatih baru yang nanti akan menakhodai timnas, Agi berharap kepemimpinannya tidak lagi melakukan proses rekrutmen.

Pasalnya, sepeninggal STY, timnas Indonesia sudah cukup solid.

"Sekarang, ngomongin kualifikasi sudah tidak lagi bicara proses, apalagi soal rekrutmen pemain karena proses itu sudah dilakukan di zaman STY. Jadi, pelatih yang baru harus bisa menakhodai apa yang sudah dibentuk oleh STY," katanya.

Seandainya pelatih baru yang akan menakhodai timnas gagal membawa Indonesia lolos Piala Dunia, Agi berharap PSSI melakukan tindakan yang tegas, yakni pemecatan.

"Kalau seandainya pelatih baru yang menakhodai timnas gagal, konsekuensinya harus dipecat seperti STY karena kan alasan PSSI melakukan pemecatan STY itu karena gagal lolos ke AFF," ujarnya.

Baca juga: Shin Tae-yong Dipecat PSSI, Menpora: Kita Apresiasi yang Dia Lakukan

Sementara itu, pendukung tim nasional asal Kabupaten Bandung, Jawa Barat, lainnya, Yoga Wicaksona (28), mengaku kaget mendengar kabar pemecatan STY.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kisah Polisi Karawang, Tempurung Kepala Retak Saat Demo dan Kini Naik Pangkat
Kisah Polisi Karawang, Tempurung Kepala Retak Saat Demo dan Kini Naik Pangkat
Bandung
Siskamling Se-Indonesia Akan Dipermanenkan, Bima Arya Ungkap Arahan Presiden
Siskamling Se-Indonesia Akan Dipermanenkan, Bima Arya Ungkap Arahan Presiden
Bandung
Kritik Siskamling Kota Bandung, Bima Arya: Jangan cuma 'Baby Boomer', Gen Z dan Milenial Mana?
Kritik Siskamling Kota Bandung, Bima Arya: Jangan cuma "Baby Boomer", Gen Z dan Milenial Mana?
Bandung
Pesan Wali Kota Farhan ke Menkeu Baru: Pulihkan Rasa Percaya Publik
Pesan Wali Kota Farhan ke Menkeu Baru: Pulihkan Rasa Percaya Publik
Bandung
Benarkah Macan Tutul Kabur dari Lembang Park and Zoo Bisa Bahayakan Pendaki Tangkuban Parahu? Ini Jawaban Ahli
Benarkah Macan Tutul Kabur dari Lembang Park and Zoo Bisa Bahayakan Pendaki Tangkuban Parahu? Ini Jawaban Ahli
Bandung
Macan Tutul Lembang Park and Zoo Kabur ke Hutan Tangkuban Parahu, Pendaki Tak Perlu Panik
Macan Tutul Lembang Park and Zoo Kabur ke Hutan Tangkuban Parahu, Pendaki Tak Perlu Panik
Bandung
Babak Baru Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu: 2 Pelaku Saling Kenal dengan Korban, Ditembak dan Diringkus
Babak Baru Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu: 2 Pelaku Saling Kenal dengan Korban, Ditembak dan Diringkus
Bandung
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Bandung
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Bandung
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Bandung
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Bandung
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Bandung
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Bandung
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Bandung
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau