KARAWANG, KOMPAS.com - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menginap di rumah warga purna-pekerja migran Indonesia (PMI) atau tenaga kerja Indonesia (TKI) di Desa Ciparagejaya, Kecamatan Tempuran, Karawang, Jawa Barat, Kamis (10/1/2025) malam.
Purna-PMI tersebut bernama Santi Nurwatun Janah (35). Ia pernah bekerja di Abu Dhabi, Taiwan, dan Hong Kong selama kurang lebih 7 tahun.
Santi merantau ke negeri orang sejak umur 17 tahun, sebelum menikah.
Abdul Kadir Karding menyebut Santi sebagai salah satu purna-PMI yang inspiratif.
Baca juga: Cerita Santi, Eks Pekerja Migran Inspiratif yang Rumahnya Jadi Tempat Menginap Menteri PPMI
"Jadi, alhamdulillah setelah beliau bekerja di Arab, Taiwan, dan Hong Kong, alhamdulillah bersama suami bisa hidup, bahagia, punya rumah yang menurut saya sangat baik," kata Karding.
Karena itu, Karding memilih menginap di rumah Santi di Desa Ciparagejaya untuk menyerap aspirasi dan menjiwai persoalan PMI.
Seperti diketahui, Desa Ciparagejaya merupakan desa dengan 80 persen penduduk bekerja sebagai nelayan dan sebagian menjadi TKI di luar negeri.
"Supaya saya bisa menyelami, menjiwai kehidupan masyarakat di desa, masyarakat kantong-kantong PMI," ujar Karding.
Baca juga: Enam PMI Nonprosedural Dipulangkan dari Suriah ke NTB
Kepada Santi, Karding menanyakan perihal pengalaman saat bekerja sebagai TKI/PMI di luar negeri, modal berangkat, hingga kegiatan setelah tidak lagi menjadi pekerja migran.
Diketahui, Santi kini mengelola tabungan warga dengan sistem arisan. Modalnya berasal dari sisa atau tabungan selama menjadi PMI.
Tak hanya menginap, Karding bersama jajarannya juga berdiskusi dengan warga untuk menyerap aspirasi.
Ia mengaku akan membuat program berkelanjutan untuk purna-PMI.
Karding juga ingin pejabat Kementerian P2MI mengetahui denyut nadi kehidupan para PMI lantaran desa tersebut merupakan salah satu kantong PMI di Karawang.
Selain itu, hal tersebut juga penting agar program yang dibuat dapat memahami persoalan yang ada.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini